Modal Dusta
b
tak Mas Haris sambil merampas
ar banget kamu,
Isi chatingan dengan berondong itu belum sempat k
mu kok mati?" t
lowbat," uc
itu Mas ingin tahu dengan siapa
gambil charge di kamar, kuperhatikan gerak-gerik Mas Haris. Aku
ing
Mas Haris masih duduk didekatku s
?" aku terlompat kaget
jadul jadi agak lama mengi
jalan ke dapur sepertinya hendak buang air. Kesempatan ini takku sia-si
cau. Keasikan fokus melihat televisi, Mas Haris sudah be
u, enggak perlu kamu bertema
ngamuk gak jelas. Memang apa sih ruginy
etiap ada pertemuan. Apa kamu gak malu bergaul dengan m
membahas itu. Tak masalah juga
hat kamu bergaul denga
eperti ini, kenapa baru sekaran
uring-uringan. Sering marah tanpa alasan. Akhirn
u harus bantu untuk menca
mu bicara seperti i
a terlilit hutang. Modal jualan di
ku kaget me
membuka usaha. Kamu kan bisa masak, jad
dulu, Mas! Mau buat usa
si untuk sarapan pagi atau m
ama punya keinginan untuk berdagang. Mungkin ini jalan Tu
*
harin
siapa?" tanya Diah, ana
ikannya untuk
an apa?" tanya Dima
jualan nasi," jawab Ma
awa langsung ke kios dengan menggunakan mobil pik-up
tiba-tiba. Setelah kujelaskan masalah sebenarnya, mereka men
teling langsung dinaikkan ke atas pik-up.
karena itu tanggung jawabnya. Ibu takut Ayah kalian terlena, nanti sesuka hati saja memberikan
ir saja kalau sudah berjualan, aku pasti repot dan sibuk. Otomatis perhatian j
bilang sesuatu
pa, Di?" tany
beli motor tapi bayarnya dengan cara menc
menyusul ke warung Ibu. Sekalian membantu j
itu cukup untuk membayar cicilan
rang Diah mengajar les priva
n menambah rejeki kamu, agar lancar nia
lung Diah hendak masuk kuliah, sedang Dimas tahun depan masuk SMA
a mental. Jadi berdampak buruk terhadap perkembangan jiwanya. Semua keluhannya wajib didengark
*
pipih itu kusimpan di dalam tas sandang. Cara ini menurut
datangkan berkah tersendiri bagiku. Perlahan warung nasi mula
a dugaanku meleset. Mas Haris mulai dilanda cemburu tiap aku meladeni pembeli laki-laki. Di
pembeli, jangan suruh ak
ni melawan sekarang!"
datang ke warung. Siapa saja bebas makan
u ramah dengan pembel
senyum tiap meladeni pembeli. Itu yang
terus, Niki!" ucapny
cepat menghabiskan sisa makanannya. K
melihat kelakuan kamu," cecarku. Mas
an kamu yang bayar uang spp d
mu, Mas. Jadi penghasilan kamu u
ahnya. Kamu kan udah jualan jadi biaya da
mu harus berikan tanggung jawab s
lihat kios ini, modalnya semakin habis. Untungnya un
, kita semua jadi susah. Aku tak mau dijadikan tulang pu
ucapan Mas Haris. Emosiku keluar begitu saja mungkin selama ini hanya bisa d
sam