Modal Dusta
b
g, t
anya dua kali. Aku tahu itu pasword ata
" bal
ar?" sa
u gimana?"
ah, tumben j
uka warung di depan
apan aku bole
ung. Soalnya suamiku cemburu kalau pembe
isa aja,"
nya suami pose
tumben bisa balas pe
tadi aku pulang le
uan, pengen kenal
rani. Lagian masih sib
aja gak ada gregetnya," lelaki
jomblo nih?"
agian ngapain dibahas sih. Kam
asaan. Cukup dia aja yang bua
curhat kamu," rayunya den
membalas pe
r kedengaran suara motor Mas Haris di halaman. Seperti biasa deng
alah sebaliknya. Sifat Mas Haris semakin kasar padaku. Sering marah-marah gak jela
ng simpanan kamu, ya!" uc
?" tanyaku
i, barang yang dicari selalu tak tersedia. Ja
dikit uang untuk ditabung. Dasarnya lelaki licik, setengah dari tanggung j
anyaku to the point aj
diri, gimana kondisi kios kita sekara
erti itu, gak ada tanggung
embuka warung, mana bisa kamu punya u
terpaksa dan mengalah demi anak-anak a
erani perhitungan s
minjam uang. Aku yakin, sampai habis tabungan
*
ibuk dengan urusannya di kios. Beliau pulang larut malam dengan alasan menungg
dengan dia. Disaat seperti ini aku berada dititik lemah dan saat itulah Wira datang menawarkan diri
, to
iah membuyarkan lamunan. Cepat
?" tanyaku samb
paket. Kita bayarnya patungan ya, Bu! Soalnya
mau dibaya
Bu?" Diah
Diah menyebutkan nominal h
tangannya. Harga buku anak kuliahan itu mah
kamu, jangan sampai kesuli
aja untuk mengajar les private. Ta
osmetik dan hijab. Untungnya untuk kebutuhan pribadinya. Walaupun ekonomi kami pas-pasan, Diah tahu m
a orangtua mereka bukan orang berada. Walaupun barang yang dimiliki bukan barang maha
kasih udah bantu bayarin buk
mata ini basah lagi. Aku bersyukur sekarang diberikan
*
g sekolah masuk pagi. Sedangkan Diah, masuk kuliah agak siangan. Kesempatan ini digunakan Diah unt
i pagi ini sudah tidak lagi. Tanggung jawabnya dibebankan ke Diah. Alhasil aku d
ulang sekolah harus menjaga rumah. Mas mau lan
ng jaga kalau kamu lanjut
g dari kampus. Dia kan bisa bantu kamu di wa
kutakutkan kalau anak dan istri sudah bisa membantu mencari naf
cuma saja gak akan merubah keadaan," ucap Diah
i penagih hutang. Biasa mereka datangnya siang sehabis Zuhur. Jadi I
menghindar sepert
ang agar bayarnya bulanan aja. Biar gak
anya hanya marah dan ngajak ribut, bukan mencari solusi
aras lebih baik mengalah
ituju. Dari jauh tampak seseorang sedang celingukan. Sepertin
ah membantu menata hidangan di dalam setelin
Mbak, mau pes
uk!" ucapku kepad
tinggi berpakaian rapi memakai kacamata sedang ter
sam