PEREMPUAN PALING SULIT DITAKLUKKAN (Seni Untuk Merawat Luka)
ku sengaja menunda seduhan kopi pahit
jian sederhana menunggu darinya kataku 'Payah'. Waktu sudah menunjukan hampir pukul lima sore yang artinya waktu ashar akan segera usai dan menyambut adzan maghrib kotaku, ku lihat petani di pinggiran caffe sesegera mungkin kembali untuk berbahagia melepas letih karena bertemu keluarga serta paling penting ialah melihat senyum istri yang ia cinta. Selain petani aku juga sengaja mengamati disamping kiri kanan ku. Ada belasan muda mudi yang asyik menunaikan ibadah cintanya dengan bersenggama tangan ada yang bergand
beranikan diri u
" tanyaku melalu
wabnya, dengan su
n ditutup
u kenapa" den
aki yang keluar didepan rumah. Harapanku dengan membaca akan menyibukan pikiran. Aku jadi teringat dua minggu lalu tepat waktu ulang tahunku, ada seorang sahabat karibku -Mahmud- merek
ri pada novel itu tidak lebih dari sebatas kisah yang ditulis dengan ciamik menjadi konsumsi. Tanpa harus lebih mengenal jauh siapa penulisnya karena, bisa jadi kisa
i kampus mengenalkan diri kepadaku. Kejadian itu terjadi tepat diwaktu pertama aku masuk kuliah yang menyisakan pesan
ut dalam buku, hingga sedari ku lihat waktu d
ukan" kataku. Sembari kulihat detik jam yang berp
ng sudah-sudah, aku makin terbiasa dengan pola seperti ini. Menunggu tanpa tahu pasti kapan dia akan datang. Namun, satu hal yang harus aku tegaskan, dia pasti akan datang. Itulah alasan kenapa aku selalu bersedia menunggunya. Karena dia ada
telah menunjukan maghrib yang bersamaan dengan pesananku d
mu seperti tadi lagi. Menutup telpon den
minta maaf, bagiku ini lebih dari pada cukup". Sembariku tersen
ku. Aku memaafkan dan memakluminya. Namun, dia tetap saja melakukan hal yang sama. Kemud
adapanku. " sebentar ya, aku pesan makanan , yang ini makanlah aku terbiasa menunggu" kataku.
merajuk saat dia telat, hebatnya seusai aku memesan makanan si
. Meskipun sudah kupersilahkan makan dulu".
kau buatku hanyut, This is
hari ini, p
lagi banyak maunya, tapi bi
anggup dengan tekanan ditempat kerja, tak ada sal
mudah bukan ?. Beban kerja dan tekanan atasan sungguh tidaklah ringan. Itulah sebabnya aku
ng paling menger
mencintaimu
imaka
imu. Aku hanya sedang belajar menerimamu seutuhnya, termasuk jika kamu sedang sibuk sekali
h memilihmu".
akan keburu d
iy
Menikmati seporsi Rice bowl cepat saji yang sudah di
at rezeki lumayan d
nya tuhan sedang menjawab doa-
ndah bolamatanya sebel
lahkan . Sebetulnya aku sadar pola ini tersusun karena kondisi psikologisnya begitu banyak tekanan. Sehingga dia terbiasa te
eperluan sekretaris daerahnya, dan jumlahnya tak sedikit. Lumayan bonusnya, Cuma aku memang harus meneguhkan kes
Hanya saja, untuk urusan ini aku tidak ingin ribut d
kai mobil mewah, bisa pakai uang
a. Mereka hanya memikirkan gemerlapnya dunia
atu sisi, dia bekerja dan mendapatkan uang itu dari julannya kepada pejab
h, aku akan meninggalkan semua ini. Aku hanya butuh banyak
m ha
il dalam membaca pikiran or
aru saja datang diantarkan oleh pelayan caffe,
dah doa?,
Be
u piring d
sembari menerka dalam hati perhatian sekali
rau dulu boleh?"
h sila
na selain pekerja keras ia juga selal
k. Kau pasti yang akan mengajarinya untuk taat pada agamamu, tentang hal hal yang tidak t
i makan. Sembari membereskan piring dimeja, aku sengaja tak menyulutkan ro
asaan yang merugikan diriku sendiri", ucapku waktu itu saat baru s
menjak aku mengalami gangguan pernafasan ia yang selalu merawatku, satu sisi aku s
erokok, semoga bukan hanya kare
bar Reni ?" t
ubungan kami rumit atau hanya sebatas pertemuan biasa, tapi setauku aku dan Reni telah berpacaran selama lima tahun lalu. Tapi, cinta memang terkadang seru
. Apalagi sampai hari ini aku masih sering menghubunginya walaupun secara diam diam. Seringkali, aku
aku meyakinkanmu atas masalal
Reni, tapi aku yakin kamu adalah bidadari tuhan yang dikir