icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CATATAN SENJA

CATATAN SENJA

Penulis: aniswatun
icon

Bab 1 1 | Pertemuan

Jumlah Kata:1379    |    Dirilis Pada: 16/01/2024

ng sangat sepi, hanya ada suara beberapa guru dari dalam ruang kelas, karena KBM sedang berlangsung. Ta

annya, ia mempercepat langkah. Namun lelaki itu malah

i tersebut. Sang ga

ki itu lagi. Gadis yang

wok tersebut, lalu

di tanpa menerima ulur

?" tanya

i," jawab Naya tan

membalasnya

git hanya berdehem. Setelahnya mere

mpe," ka

k ke ruang kantor guru. Jadi, ruang administrasi dan ruang kantor guru itu b

trasi," jelas Naya setelah ditanya Pak Ri

aya itu, ya?" tanya

awab Naya

ng selalu benar," celetuk Pak Riswan

umpat Naya

kumpulin." Naya menyodorkan map biru

ngan sigap membereskan map tersebut, tetapi lagi-lagi Pak Riswan mengikuti gerakannya, sehingga tangan mereka saling bersentuhan. Otomatis Naya menarik tangannya. Seda

anya Naya yang mulai risih

," sahut

Pak Riswan menunjuk sisi pojok kan

telah ia amati, kertas itu berisi peraturan tata t

tib yang telah ditanda tan

gasih tanda di sini ya," cetus Pak Riswan

elakuan Pak Riswan tersebut. Sed

lo jadi guru!"

ada peraturan sekolah, jangan l

an yang lainnya, ya," jelas Pak Riswan panjang lebar tanpa menghiraukan am

ga, kalau seragamnya udah dibayar ke Pak Riswan." Naya berdiri setelah mendengar

Riswan. Sontak membuat

yang sudah membalikkan ba

u di mana?" tanyanya samb

bisa dia melupakan fakta bahwa

ari luar ruangan yang membu

gung karena tiba-tiba

k ke dalam ruangan itu, un

kepada Naya. Naya

a terpotong ketika

ngit menyapa lalu me

usannya udah beres?" tany

o itu ke kelas dia,

a yang mana?"

Kursi MIPA yang kosong kan cuma

i ruangan tanpa menunggu balasan Pak Riswan, dan me

seakrab itu sama mu

ri, dia yang sudah tertinggal dari

ukup jauh. Yang dipanggil berhenti. Naya pun berlari-

ngebut," ucap Naya sa

annya lemot. Cil

kegedean," sahut Naya tak

h kecil. Tiba-tiba sekelebat ingatan masa lalu lewat di kepalanya. Padah

rik ke belakang, ternyat

akin cepat berlari. Padahal aku me

teriaknya dari belakang.

berwarna oren dengan semburat merah jambu, kupikir langit telah luntur terbakar sinar matahari terlalu lama. Sehingga yang tadi siang berw

at ada seseorang yang menepuk p

ternyata Anan

u, lalu menatap langit, kembali

anggilku cilik, padahal tubuh kami sama kecilnya. Tapi dia

rbakar," jawabku seada

tanya Anan dengan meliha

awabku dengan menunjuk

Cilik," ucapnya

udah sore langitnya mulai terb

jadi ada bulan sama bintang. Aku lupa namanya. Nanti aku tanya ke mama. Besok kita

ke mana?

Anan, lalu mengu

. Kami pun berjalan bersama, bergandengan

pisah di perempatan jalan. Aku berj

ain kue sama susu coklat kesukaanmu!" teriakk

mengacungkan jempolnya kepada

ahari sore. Kali ini aku membawa kue yang kubuat bersama mama dan susu coklat hangat kesukaan Anan

a bilang dia akan memberitahu nam

a masih memancarkan sinarnya. Jad

akar, tapi kata Anan itu adalah tanda-tanda

. Aku tahu, ini namanya malam. Seperti kata Anan, bu

egitu banyak bintang dan satu bulan

membuatku lapar. Aku ingin memakan kue yang kubawa

aku hampir pingsan sebelum

ng tidak kutahu dari ma

kku. Sepertinya

tidak pernah bertemu Anan lagi. Setiap aku mendatangi rumahnya, selalu se

dang beradu dengan memorinya pun menabr

ngit. Naya tidak membalasnya

memasuki ruangan. Naya berdecak, dan mengikuti Langit

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka