CATATAN SENJA
ng sangat sepi, hanya ada suara beberapa guru dari dalam ruang kelas, karena KBM sedang berlangsung. Ta
annya, ia mempercepat langkah. Namun lelaki itu malah
i tersebut. Sang ga
ki itu lagi. Gadis yang
wok tersebut, lalu
di tanpa menerima ulur
?" tanya
i," jawab Naya tan
membalasnya
git hanya berdehem. Setelahnya mere
mpe," ka
k ke ruang kantor guru. Jadi, ruang administrasi dan ruang kantor guru itu b
trasi," jelas Naya setelah ditanya Pak Ri
aya itu, ya?" tanya
awab Naya
ng selalu benar," celetuk Pak Riswan
umpat Naya
kumpulin." Naya menyodorkan map biru
ngan sigap membereskan map tersebut, tetapi lagi-lagi Pak Riswan mengikuti gerakannya, sehingga tangan mereka saling bersentuhan. Otomatis Naya menarik tangannya. Seda
anya Naya yang mulai risih
," sahut
Pak Riswan menunjuk sisi pojok kan
telah ia amati, kertas itu berisi peraturan tata t
tib yang telah ditanda tan
gasih tanda di sini ya," cetus Pak Riswan
elakuan Pak Riswan tersebut. Sed
lo jadi guru!"
ada peraturan sekolah, jangan l
an yang lainnya, ya," jelas Pak Riswan panjang lebar tanpa menghiraukan am
ga, kalau seragamnya udah dibayar ke Pak Riswan." Naya berdiri setelah mendengar
Riswan. Sontak membuat
yang sudah membalikkan ba
u di mana?" tanyanya samb
bisa dia melupakan fakta bahwa
ari luar ruangan yang membu
gung karena tiba-tiba
k ke dalam ruangan itu, un
kepada Naya. Naya
a terpotong ketika
ngit menyapa lalu me
usannya udah beres?" tany
o itu ke kelas dia,
a yang mana?"
Kursi MIPA yang kosong kan cuma
i ruangan tanpa menunggu balasan Pak Riswan, dan me
seakrab itu sama mu
ri, dia yang sudah tertinggal dari
ukup jauh. Yang dipanggil berhenti. Naya pun berlari-
ngebut," ucap Naya sa
annya lemot. Cil
kegedean," sahut Naya tak
h kecil. Tiba-tiba sekelebat ingatan masa lalu lewat di kepalanya. Padah
♠
rik ke belakang, ternyat
akin cepat berlari. Padahal aku me
teriaknya dari belakang.
berwarna oren dengan semburat merah jambu, kupikir langit telah luntur terbakar sinar matahari terlalu lama. Sehingga yang tadi siang berw
at ada seseorang yang menepuk p
ternyata Anan
u, lalu menatap langit, kembali
anggilku cilik, padahal tubuh kami sama kecilnya. Tapi dia
rbakar," jawabku seada
tanya Anan dengan meliha
awabku dengan menunjuk
Cilik," ucapnya
udah sore langitnya mulai terb
jadi ada bulan sama bintang. Aku lupa namanya. Nanti aku tanya ke mama. Besok kita
ke mana?
Anan, lalu mengu
. Kami pun berjalan bersama, bergandengan
pisah di perempatan jalan. Aku berj
ain kue sama susu coklat kesukaanmu!" teriakk
mengacungkan jempolnya kepada
ahari sore. Kali ini aku membawa kue yang kubuat bersama mama dan susu coklat hangat kesukaan Anan
a bilang dia akan memberitahu nam
a masih memancarkan sinarnya. Jad
akar, tapi kata Anan itu adalah tanda-tanda
. Aku tahu, ini namanya malam. Seperti kata Anan, bu
egitu banyak bintang dan satu bulan
membuatku lapar. Aku ingin memakan kue yang kubawa
aku hampir pingsan sebelum
ng tidak kutahu dari ma
kku. Sepertinya
tidak pernah bertemu Anan lagi. Setiap aku mendatangi rumahnya, selalu se
♠
dang beradu dengan memorinya pun menabr
ngit. Naya tidak membalasnya
memasuki ruangan. Naya berdecak, dan mengikuti Langit