icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Jantan Mafia Kampus

Bab 7 Mafia Kampus

Jumlah Kata:1515    |    Dirilis Pada: 14/01/2024

gedung UKM. Tak ada hal yang men

online di hpku sementara Haris sedang asik

lainnnnn….. di

lain sedang menghayati suara mereka masin

hingga tiba – tiba aku

eriakan seorang mahasiswa yang s

mahasiswa tadi.. Tiga orang mahasiswi dengan penampilan y

ketiga mahasiswi itu. Namu

nuju ke arah pintu, dia

yang berada di sebelah Intan kepada mahasis

ermain kartu bersama Haris malah balas menge

mahasiswa yang tadi sibuk bernyanyi

iakan dari mahasiswa lain yang saat itu j

gedung UKM. Aku masih terdiam, lalu kembali menatap layar hapek

n melangkah me

ucapku kepada Haris yang

wajahnya untuk

rapa?” jawab Haris tidak

at,” celetuk seorang mahasiswa

balasku berbohong agar ti

ucap Haris lalu kembali m

apku sambil melihat ke

*

pagar untuk meraih selotan gerbang.. Tiba-tiba aku mendengar banyak s

gga. Seorang pemuda baru saja sele

cahnya,” ucap p

tu orang pemuda la

erdiam meli

empat pemuda yang sedang berdiri di dekat tangga. Aku me

u santai sambil berjalan

mereka berubah. Instingku bekerja, aku menari

salah satu dari mereka s

hingga pria pertama melewati pagar dan de

tengil,” ucapnya sam

menepisnya, lalu dengan keras mendorong tangan kir

kepalan tanganku bera

jatuhkan tubuhnya ke aspal sambil memegangi leher

edua melihat temanny

ke kiri, memberikan jalan untuk yang lain. Sesaat k

cepat, aku juga menarik tangan kanan ke belakang, sambil menggerakan wajahku sedikit ke samping. Kami ber

pukulan ke arah wajahku. Reflek, aku menaikan tangan kiri untuk melindungi wajah. Pukulannya tertahan d

ntur dengan jok motor. Aku menyadari kesalahanku saat merasakan benturan keras di area perut.

rutku terasa sesak akibat tendangan pria ke empat,

ah satu dari mereka, saat a

ggungku terasa nyeri karena bergesekan dengan body motor. Sekarang posisiku sudah tak lagi be

melihat ke

ang masih berdiri, sementara pria kedua suda

an, emosi akibat mera

jongkok. Aku melihat kesempatan. Dengan segera aku menghentakan kedua kakiku dengan ta

pundakku mendarat semp

ku langsung menindih perutnya, walau tubuh bagian kananku ter

. “Aaggghhhhh”

endorong tubuhku hingga sedikit terpental ke bela

ng menggeser tubuh

ncang sambil memiringkan ba

pria terakhir, wajahnya terlihat segan menatapku, namun ia tetap bergerak

al sambil memajukan tang

a tangannya. Wajahnya terlihat panik. Aku segera menarik t

saat tanganku beradu

tetap menggenggam kerah bajunya dengan kua

un, Bangg!”

narik tanganku. Lagi-lagi pukulan

ya setelah mener

a melihat bercak darah mulai kel

eriakku sambil kembali menari

dengan sangat kuat, juga melep

ran antara tangank

up jauh, bahkan mendar

asih terseret hingga akhirny

ina saat melihat setengah bad

erti huruf C sambil memegangi leher. Pria kedua, terbaring lemas di depan pagar

rangkak sehingga tetesan darah terlihat mengalir deras dari wajahnya. A

Teriakan seorang wanita di saat aku

rnyata ibu pemilik kost sudah b

i duluan, Bu,” uc

YANG BERANTEM!

ian melangkah

kan yang di jebol sama mereka?” tany

rah spion dan membenarkan posisinya

dingan kamu gak usah ngekost di si

lihat ke arahnya. Perlahan aku mulai berja

samping ibu kost yang sedang berdiri di depan pa

, aku melihat pintu kam

mengetahui apa sudah

nku sudah berhamburan di lantai. Namun satu hal yang

ekali tak memberikan respon. Pasrah, aku menutup laptop Kak Tiara lalu memasukann

ar, memasukan kunci kamarku pada selot ga

keluar pagar, sempat ku lihat pria ketiga yang tadi menjadi lawa

ang. “Bilangin sama si Andre, kalau berani dan merasa dirinya

sebut sambil mendorong lut

lakang, namun pria

elan kemudian melang

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka