Terima Kasih atas Luka yang Kau Berikan, Mas!
it untuk manc
ok mancing
sudah kerja, jadi sekarang mau have-fan b
debat langkahnya untuk memancing. Padahal setiap minggunya selama b
pengen jalan-jalan sama kamu, Mas. Masa sih Mas nggak
janji palsu untuk anaknya. Padahal Karina hanya m
kamu! Mau kamu kalo aku stress, terus nggak bisa bekerja lagi, dan
arin untuk sabar menunggu kamu. Masa sekarang harus suruh
u. Karena aku sudah janji dan h
erlalu pergi dan meninggalkan aku. Hanya demi kata merefresh-kan otak,
riah saja yang wajib terpenuhi, tetapi nafkah batin berupa ke
n istrinya, dan sama-sama mencari hiburan di luar sana. Namun, Ma
oleh Mas Bram. Motor yang kini sudah semakin jauh dan me
a pergi l
kecil-Karin menga
k gadis kecilku sembari tersenyum karena ia pun iku
ya, Mah?" Ia mengu
. karena Mama belum bisa
n di wajahnya kala ia menu
ah, ia bisa dengan cepat mengubah mimik wajahnya untuk kembali
s mengurus Karin? Maka dengan senang hati,
lankan dengan baik, maka peranku sebagai Ib
*
bepergian karena tadi aku sengaja membujuk dirinya dengan ca
gaja aku minta kepadamu Mas Bram untuk memberikannya, agar mempermudah aku
Kota Pontianak ini, aku sangat senang karena bis
a mengajak untuk aku ikut serta bersama dirinya dalam me
ersemangat bermain, tiba-tiba aku mendenga
ada sebuah balon notifikasi pesan yang masuk dari
lnya, sudah berapa kali aku lihat ada suami kamu di rum
e
saat kubuka, ternyata pesan itu dikirim Nur sekitar 1
i rumah karena sudah selama dua minggu ini ia berangkat umroh. Lalu ngapa
Mulai dari apa, mengapa, dan siapa, semua itu menjadi pertanyaan di hari ini, tentang apa sebenarnya yang Mas Bram cari di sana?
sendiri, apa benar pesan yang dikirim oleh Nur ini. Sehingga aku memutuskan
aku berada di mall yang berada pada tepat pertengahan rumah aku dan Ibu,
yang ibu dan adikku tempati, aku pun mulai memelankan moto
sedang terparkir di halaman rumah ibu. Akan tetapi, aku
" gumamku sembari memperh
ang teman bermain Karina mengal
ain sama Deva, Ma
auh-jauh karena mama ng
rmain bersama teman-temannya maka akan mempermu
ermain bersama teman-temann
tikan kondisi sekitar yang sepertinya memang terlihat be
elum berangkat umroh beberapa minggu yang lalu. Untuk jaga-jaga takut ada hal-hal ya
itu kukenakan. Entahlah, aku pun merasa aneh atas perasaanku sendiri karena perasaa
iba-tiba aku mendengar percakapan dua orang y
lalu memberikan kepu
a. Pasti Mbak Ainun juga
run mesin. Jadi ya, tau sendiri lah bagaimana kondisinya. Mas juga nggak mau bohongin kamu cuma
ekk
uk-tusuk, lalu di remas-remas. Begitulah k
..., periii
eriak, sekedar bernapas saja rasanya begitu sesak. Namun, sekuerti sedang merengek meminta sesuatu. Setelah it
ni semakin membuatku hilang kesabaran, dan dengan sekali dorong, pi
aak
mana, kedua orang yang seharusnya mendukung dan melindungi r
a, sontak saja kedua orang itu langsun
k Ai
in
terpaku menatap penuh benci kepada ked
secara asal, sedangkan Yuli hanya tertunduk
, ke-ken
ti apa yang sedang kamu pancing, Mas
... ti-ti
berbeda, mengalahkan pemancing-pemancing lainnya. Dimana mereka memancing dengan u
n!" Yuli masih berkilah se
g ia ciptakan, dan menunggu apa yang akan ia ceritakan, tet
kekuatan telepati yang bisa mema
etapi ia hanya menol
ya aku mempermalukan dirinya di hadapan orang ramai, tetapi tetap saja pe
aku berfikir, jika aku mengungkap kebenaran ini di m
l ini terungkap maka akan membu
.!" Berkali-kali aku selalu beristighfar. Mencoba menahan luapan emosi yang
aku berusaha menguatkan diriku sendiri dan mundur
an yang berbeda dan itu pun dilakukan di dalam kamar adikku. Bahkan karena ketagihan me