Indah
2 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Indah
Terima Kasih atas Luka yang Kau Berikan, Mas!
Romantis Awalnya ia adalah orang yang sangat mencintaiku sepenuh hatinya. Namun, seiring berjalannya waktu, perubahan demi perubahan semakin kentara terlihat, dan dapat kurasakan.
Hingga suatu hari, aku menjumpai suamiku yang katanya pamit untuk memancing ternyata ada di rumah ibuku. Ia sedang bersama dengan adik kandungku.
Kejadian itu sudah sangat menggores luka di hatiku. Akan tetapi, Mas Bram telah berjanji untuk tak lagi mengulanginya.
Aku ikhlas, dan menganggap kekhilafan suamiku itu karena keteledoranku sebagai seorang istri yang, 'mungkin' tidak bisa menyenangkan hatinya.
Beberapa bulan berjalan,hubungan rumah tangga kami berjalan seperti biasanya. Meskipun, terasa hambar, tetapi aku tetap menjalani kewajibanku sebagai istri untuk dirinya, semua kupasrahkan juga karena ada anak yang membutuhkan perhatian kami saat itu.
Hingga satu tahun berjalan, ternyata untuk kedua kalinya ia melukaiku dengan cara yang sama.
Mas Bram dan adikku masih berhubungan. Semua itu terbongkar saat aku menemukan chat di handphone pribadi milik Mas Bram bersama adikku dengan kata-kata mesra dan terkesan jorok.
Sudah dua kali hati terluka dengan luka yang sama. Apakah harus aku bertahan dalam rumah tangga penuh duri ini?
Anda mungkin suka
Gairah Nikmat Kopi Susu
Juliana 21+
"Pantas belum jalan, ada maunya ternyata" Ujar Fany
"hehehehe... Yuk..." Ujar Alvin sambil mencium tengkuk istrinya.
Fany segera membuka handuknya. Buah dadanya menggantung indah, perutnya yang rata dan mulus, serta area kemaluannya yang ditutupi rambut hitam langsung muncul. Alvin segera memeluk Fany dan melumat buah dadanya dengan rakus.
"Pintu sudah dikunci? " Tanya Fany
"Sudah...." Jawab Alvin disela mulatnya sedang mengenyot puting pink milik Fany
"nyalain Ac dulu" suruh Fany lagi
Sambil melepas sedotannya, Alvin mencomot remote AC lalu memencet tombol ON.
Kembali dia melumat buah dada Fany bergantian kiri dan kanan, buah dada yang putih dan terlihat urat-urat merah dan biru di buah dada putihnya, membuat Alvin makin rakus melumatnya.
Sambil menrunkan celana pendek dan celana dalamnya, dia membuka kaosnya, lalu merenggangkan paha Fany, ujung kontolnya yang belum tegak sempurna diberi ludah lewat jari tengahnya di bagian kepala, lalu menggosok gosok pelan di bibir vagina Fany.
Fany mendesah dan merasakan mulai ada rangsangan di bibir kemaluannya, lalu tiba-tiba masuk batang berurat milik Alvin di vagina Fany yg belum begitu siap dan basah, pelan2 lelehan cairan membasahi dinding vaginanya, Alvin mulai menggoyang dan naik turun, Fanny memeluk bagian pinggul suaminya, pahanya dibuka lebar.
Tidak lama kemudian.....