Menikahi Gadis Polos
ereka menginap, Elif berjalan dengan k
f, kan jadi susah jalannya!" Elif mengelu
tenang, seperti biasa. Elif memekik tertahan ka
dengan tajam. "Diam, dan jangan berontak!" uc
*
t." ringis Elif, memu
banyak gerak!" balas Jovan,
engah dipijat oleh Jovan. "Om, udah dulu aja, sakit!" Elif b
jatuh, kan jadinya!" Jovan mencibir Elif, yang kin
a, berteriak saja." ucap Jovan, l
etika dirinya jatuh dari gendongan Jovan. Karena Elif send
ari tubuh Elif. Dan berakhirlah dengan Elif yang jatuh seh
at kejadian memalukan itu. "Aduh .... Eli
*****
mar mandi, Jovan akhirnya ke
rang tengah memakai baju tidurnya, "Om Jovan, perutnya lucu banget,
u. Lalu, menatap Elif dengan tatapan da
an cepat. "Enggak mau, Elif takut." ucap
lah membuka kembali bajunya dan melemparkanny
dibuka lagi? Nant
cap Jovan, lalu membaringkan tubuh
tidur?" Jovan bertanya
ab Elif, "Lalu? Om sendiri
Jovan. "Boleh bagi selimutnya g
, lalu menyerahkan separuh se
Seperti, menceritakan sedikit kehidup
wab, lalu menatap Jovan
ngejarmu tadi?
nya Elif mau di jual sama tante Elina
n tidak mendengar perkataan apapun yang keluar dari mulu
lai bercerita, "Elif sejak kecil, sudah tinggal di
a, kita tidur sekarang saja!" ucap Jovan. Lalu, Menarik tubuh mungil Elif, agar mende
impi indah." bisik Jovan
*
bangun!" ujar Jovan, me
atas kasur king size itu, membu
an meninggalkanmu sekarang juga!" uja
ar untuk kedua kalinya. Dan dengan sedikit kasar, Jovan menggendong Elif
ji bakal mandi sekarang." ucap El
ub yang telah diisi oleh Air hangat. "Sekarang, cepatlah mandi! Jika t
ap Elif dengan
keluar?" tanya E
r-benar membuka seluruh bajumu!" Ucap J
itu, di la
ubuh dengan pria ini?" ucap seorang wani
mencintai, ibu!" balas Alice
i putrinya itu, namun gerakannya tertahan
papun!" Jack berkata dengan nada tegasnya, mem
na, "JIKA SAJA KAU TIDAK KEMBALI KE SINI LAGI, ALICE PAS
ingin hidup bersama dengan Jack! Apakah itu sa
riana, pergi meninggalkan r
enar kecewa kepada orang tuanya itu. Dia hanya ingin hidup
*
sapa Elif kepada J
erhatian dari laptop miliknya itu. "Jika kamu lapar
n gak tahu dimana tempat makan
rang saja!" ujar Jovan, l
nya mereka sampai di rumah makan yang mereka tuju. E
ti makanannya mahal." ucapan Elif
ya jika makanannya
." ucap Elif dengan polos, memb
Elif. "Saya yang bayar." lanjutnya,
sini," Jovan berkata yang d
an dari Elif, Jovan pun se
lingnya dengan mata
putih yang sangat menggemaskan, ten
menghampiri kucing putih itu. Namun sayangnya
piri ke jalanan, ketika melihat sebuah mobil yang
RA
Sa-sakit