Menikahi Gadis Polos
mpiri ke jalanan, ketika melihat sebuah mobil yan
RA
Sa-sakit
*
lkohol menyentuh kulitnya. Sementara itu, Jovan hanya foku
" tangisan Elif pun pecah, membuat
" ucap Jovan tetap fokus terhadap
Jovan menghentikan pergerakan tangannya, yang kini
a saya datang tepat waktu. Jika tidak, bagaimana nasibmu?"
adi kemana?" tanya El
mbali akan menangis. "Udah, jangan nagis! Sekarang kamu makan du
in barang-b
*
nget perjalanannya
ab Jovan sembari foku
Ketika mereka keluar dari mobil, para bodyguard lantas membungkuk hormat kepa
!" Jovan menatap Elif sebentar, lalu
ak tau." Elif mengerucut
, lalu memeluk Elif. "Kamu sehat, Sayang? Mamah kangen banget sa
Elif agar masuk kedalam mansion, melup
l itu?" lirih Jovan menatap nanar punggung
***
ul ria di dalam ruang keluarga. Ada Elif, Mamah Diana, P
megang separuh perusahaan yang telah di wariskan oleh Sagara -Ayah Jovan- kini dia telah menikah
" tanya Daffa dengan wajah mesumnya, y
kan privasi." Alana berka
n." jawab Daffa de
enatap Daffa dengan tajam. "Pertanyaan yang tidak sopan!
fa dengan senyuman smirknya. Daffa kembali memperhatikan anak
an menjawab pertanyaan
a, "Tadi, Orang tua Alice marah-marah sama Mamah, karena anaknya
Sagara dengan tenang. Jovan, pun akhirnya mulai mencer
a yang tengah Jovan dan keluarganya obrolk
cepat besar," Elif dengan antusias, kem
" Alan menyuapi Elif de
uding dari Alan. Alan dengan polosnya menatap Elif, dengan bib
Alan sudah hampir menangis, membuat E
ucap Elif, dengan terpa
i ceria dan memakan puding dengan lahap, sesek
*
p Jovan lalu masuk kedalam kamar
lu mendekat untuk melihat lebih Jelas. Di foto itu, terdapat dua orang anak kecil dan juga Mamah Diana dan Papah Sagara. Lalu,
nget." ucap Elif, den
kl
gah dibuka, Elif bergegas menyimpan
if dengan cengiran lucunya, m
a sudah selesai mandi?
pergi kekamar mandi, meninggalkan Jovan yang ten
amah di sana." ucap Jovan, lal
an mulai khawatir dengan apa yan
DI KAMAR MANDI?" tanya Jovan sediki
. ELIF MALU KALO KELUAR." J
berfikir mungkin baju yang dikasih ibun
kl
yang menutupi dadanya, dan juga bagian Kemal
us! Elif malu." Elif berucap d
mperhatikan Elif dari atas sampai bawah berulangkali, m
daku? Elifa?" tanya Jov
akut akan tatapan lapar dari Jovan. Sementara itu, Jovan mulai menjilat bib
if membulat kaget, ketika merasakan punggungnya membentur dinding dengan keras.
up
ngan bibir tebal milik Jovan, me