Cerita Horor Dan Misteri
perubahan dari hari ke hari. Hari ini aku datang terlalu pagi, dan seperti hari-hari sebelumnya, belum banyak manusia-manusia di sekolah. Aku pun la
ma kemudian, ke asyikanku pada novel ini terhenti seketika saat terdengar bunyi ketukan pada rak buku belakangku, tapi saat kulihat, tak ada apapun atau siapapun yang menyebabkan b
aat berada di lorong menuju kelasku, aku mendengar suara-suara tangisan anak kecil, aku pun mulai merasa
s dikejar anjing aja," tanya Be
k," jawabku te
kita kan sahabatmu
engerti dan mengusulkan untuk bertanya pada Bu Yuli apakah tadi ada murid lain yang ada di perpustakaan dan iseng. Sesaat
perpustakaan tadi tak ada seorang pun yang masuk dan ia juga tak mendengar suara ketukan atau semacamnya, aku dan para sahabatku pun keluar dengan sejuta pertanyaan, kami
a berangkat pagi-pagi dan k
abku, dan Ad
n hanya suara ketukan tapi juga suara anak kecil menangis seperti yang ku dengar di lorong kemarin. Sedetik kemudian lampu mulai terlihat berkedap-kedip, nyala mati dan mulai terlihat sosok siluet seorang
a... terkubur...i....ni....," ucapnya dengan suara serak dan terbata-bata dan membe
iri dan menatap
pa kalian tidak a
ambil menarik tangan kedua sahabatku da
ksudnya?" ucap Adel yang terlihat s
k Sueb sajalah, kan dia sudah sangat lama
n kembali ke kelas dan saling terdiam, te
saat isti
uk, laper ni
tanya ke Pak Sueb
menyapu halaman sekolah, dan saat kami jelaskan dan menunjukkan foto tadi ia terlihat sangat ter
lalu di sekolah ini mereka berdua menghilang,
reka tiba-tiba hilang dari kamar autopsi. Dulu para polisi sempat menyebutkan dalang di balik semua kejahatan ini mungkin adalah ibu tiri mereka yang tak menyukai anak-anak tirinya dan hanya mengincar harta benda keluarga anak-anak tirinya tersebut, meski ini belum pasti. Tapi para polisi
gnya, Pak? Dan kalau boleh tahu si
rjalanan menuju ke rumah sakit waktu itu. Kalau saya tida
n ini nanti malam, karena ini keinginan dari mendiang anak itu yang ia katakan saat pertama kami
g sekolah saya berikan, ta
k, terim
kan kunci serep ruang perpustakaan dan sesuai rencan
lagi kesana?" tanya Adel
t? Ayolah Del
h," jawab
ai memasuki ruang perpustakaan. Hawa dingin yang menusuk tulang mulai menyerang, disusul semerbak harum melati dan kemenyan
bisik Adel denga
!" benta
u muncul kembali, namun kali ini mereka muncul berdua dan membawa sebuah buku. Aku pun mengambil buku tersebut dan membacanya, ternyata itu adalah buku harian kedua anak itu, di sana pun tertulis bahwa Ibu tiri mereka menculik dan men
in, tapi mendadak aku terkejut saat me
memang pembunuh anak tirinya dan ia tahu kalau kami ingin membongkar
erniat membongkar semunya dan melaporkannya ke polisi kan. Bagus, tapi itu tidak akan terjadi! Karena nasib kalian akan sama
ni tidak wara
p Adel sambil menahan ta
tak kan bisa lolos!" ucapnya sa
Ismi semakin keras seperti orang kesetanan, sangat berbeda saat i
u Ismi dengan pemukul baseball, s
taku selama ini, dan aku tak mau terus-
d bapak?"
arena ancamannya saya baru berani mengatakan hal ini pada kal
tahu dimana mayat
sudut kiri ruangan ini, ditimbun ol
ja disana ditemukan tulang belulang yang tersemen. Pak Sueb pun ikut senang karena ia sudah tak mempunyai beban dustaan lagi. Saat penguburan jenazah Tya dan Fino sekilas aku melihat siluet