Demi cinta aku rela meninggalkan rumah
g kakak yang tengah melihatnya dengan tatapan nanar, bahkan raut mukanya juga terli
ang? Kau pasti menemui pria itu lagi, k
ak, tadi
Bahkan tak di beri kesempata
tu akhirnya pasrah sambil berkata lirih. Ia waspada k
kamu masih belum mengerti? Aku sudah menasihatimu berkali-kali, tapi kamu
ereka pasti akan kecewa." Matanya tampak menerawang ja
kak, aku tahu sudah membuatmu kecewa. Tapi, biar bagaimanapun kakak melarangku bertemu dengan Justin, aku
nya tiba-tiba meninggi, wanita single yang sudah berusia 3
lanan dan yang suka berkelahi, pemuda itu berpenampila
ng kakak bayangkan. Dia bukan preman kak," ucap Alice dengan wajah memel
isayanginya, sudut bibirnya gemetar menahan
hilangkan pikiran untuk pacaran dan kembalilah bersekolah. Ingat, wanita akan berdiri ketika ia memiliki sebuah
ah sambil berjalan p
bali dipanggil, langk
a, tolong jaga harga diri. Jangan perlihatkan kalau kita tak punya, orang tua lagi, siapa y
bersikeras. "Kak, kuharap kamu memahami perasaanku. Jika kamu setuju, aku
l memejamkan matanya. Astaga, darimana aku
Alice, kamu masih remaja, jangan pernah berpikir kamu bisa menikah dengan pria yang be
Siapa pun itu, pasti akan menolak jika seorang pria belum
i ka
yak alasan..! Aku bisa saja melakukan kekerasan fisik padamu lebih dari it
apan lagi Shinta akan mendengarkan adiknya yang malang ini.
ram, ia segera mengambil langk
ngannya dengan sang kekasih terlalu banyak cobaan, di tambah lag
engah terjepit dengan sesuatu
itu di tengah jalan!" Dari arah ruang tamu suara teriakan Shinta terdengar
na lagi aku h
ah smartphone bermata dua itu adalah hasil dari gaji yang di dapat
nyambungkan ponsel tadi pada kebel pengisi daya. "
in berbaring di tepi ranjang memikir
berbunyi, "Astaga, dari
rkan isi tas kerja miliknya. "N
a. Setiap hari ia sengaja membeli nasi bungkus karena takut menyentuh makanan apapu
ai ma
gisi di depannya. Matanya terlihat be
h dan men
*
ra apa itu tadi?" Pandangannya langsung terfokus k
Gadis itu segera beranjak, melihat keluar kam
a siapa
masih terpasang kabel pengisi daya. Alice menghidupkan layarnya untuk melihat jam. "Sudah pukul 05.05 malam! Tapi kenapa bat
i, tapi kenapa sekarang malah putus? Apa ini ulah
gka pada kakak satu-satunya, dan tetap mencari potongan
ngkah mundur dan kembali ke kamarnya. Saat itu ia merenung, sebuah ide terlinta
di marahi lagi, Kak Shin
girim ketikannya t
ng satu, Al
lasan pesan, kali ini ia kembali menekan layar pon
... an
n kamarnya sambil menatap l
, h