icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Demi cinta aku rela meninggalkan rumah

Bab 2 Keseharian Alice

Jumlah Kata:1396    |    Dirilis Pada: 22/12/2023

ereka telah berbicara lewat panggilan telepon. Pria tampan berkuli

bertemu saja masih harus mengendap-endap di tempat yang sepi. Walau mereka te

h kost-annya dengan berjalan kak

a itu tak terlalu jauh, cukup sepuluh menit

yak rintangan, tinggal dan bahkan terpaksa berteman de

ri di kampung halamannya. Sayangnya, desa yang

endirian dengan hanya bekal ongkos transportasi. Itu pun hanya hadia

hutang, hingga Justin merasa ragu u

dirinya memutuskan untuk bekerja pada seorang ped

han, ia mengumpulkannya untuk biaya sekolah. Terkada

Justin bisa lulus SMA walau dalam

ngat akan masa lalu, Justin tak sadar kalau dir

kepercayaan oleh pemilik toko tersebut

ng ibu-ibu pelanggan tetap, muncul d

wanita paruh baya itu menyodorkan secarik k

, ia bergerak cepat mengambil pesanan sesuai

saksi jual beli selesai, suara klakson mobil terdengar, Justin keluar untuk memastikan keadaan. "Ah, ternyata pak Rah

berapa barang perlengkapannya, lalu semua itu di masukkan kedalam

an oleh gadis itu, begitu semuanya beres, tujua

dur," batinnya sambil berjal

ip Shinta masih dalam kead

ni dia berada dalam situasi yang ama

i dan sopan, di tambah dengan hijab pashmina dan se

ya sambil mengendap-endap keluar

. Tak ada pilihan lain selain menaikkan rok s

a

er lebih, dan segera pergi sambil membe

motor melintas di sekitar sana dan

na ne

aksesoris." Alice naik begitu pria

m pikirannya yang sedang kecemasan. "Apa Kak Sinta akan

terkejut begitu mendengar s

n sambil merogoh sakunya dan memberikan selembar uang ke

ngkosn

h terim

an saat membuka helm saat turun tadi, sebelum m

ice mempercepat langkahnya dan segera membantu w

elirik bosnya sambil sedikit sedikit basa-basi. "Maaf Bu, saya terlamb

, Alice sadar dan terpaksa diam karena ini

enyusun semua barang dagangan un

buk menggantung pajangan sampel pernak-pernik dan aneka jenis aksesoris mahal yang kebetu

pasti belu sarapan kan'? Ayo sarapan d

itu begitu menggoda hingga siapapun yang melihat tak akan mungkin mau menolaknya. "Makasi

emangkuk, kebetulan saya memesannya dua man

masih tak percaya dengan mangkuk panas yang masih dia pegang. "

ik toko, semua anggota karyawannya selalu di hargai saat bekerja, tapi beg

nya, tanpa berpikir lagi Alice segera menyantap sarapannya dan menik

eorang gadis terlihat mampir sambil memilih p

eninggalkan sarapannya sejenak. "Mau yang mana kakak?"

bilkan beberapa model kalung yang serupa dengan pajangan tadi. "Kakak suk

ipis dengan permata yang menghiasi di setiap sisi pada mainan pada kalung tersebut

pasang di sana. "Kakak bisa lihat

, apa bisa di berikan diskon?" pela

nya yang masih menikmati sarapannya. "

bertanya. Bisik-bisik terjadi hingga Alice mengangguk da

ik dan kami juga tak terlalu mengambil untung dari penjualan it

ng kalian jual itu semuanya palsu, aku paham sekali itu. Ingat, saya ini pelang

di depan toko hingga mengundang perhatian banyak orang, ba

s ketidaknyamanannya, tapi apa yang katakan karyawan saya tadi itu benar, label harga yang terpasang di sa

lung dengan bahan berbeda namun juga sebentuk dengan yang tadi. "Nah, ini. Kebetulan

yang mereka berikan hanya barang palsu, bagaimana mungkin orang akan membeli ke sana jika bersikap pelit." S

udah, banyak hal yang di hadapi, jika tak laku, kadang ada saja hal yang membuat diri

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka