Zina adalah Hutang!!! Kisah kasih Dzikra
dalam kemarahan dan jangan perna
in Abi
Malaysia, Dzikra hanya bekerja. Dibenaknya tidak terbesit sama sekali untuk jalan-jalan apalagi pacaran. Ia bertekad ingin melunasi
i Giwangan, tapi kok malam
nya yang terlihat baru. Begitu turun angin semilir menyeruak ke rambut Dzikra yang
! " Kata pak berkumis
pak, biar saya
n? " Tanya pak sopir taksi ya
tanpa pikir panjang Dzikra memilih naik t
simbok dan Ratih" Batin D
mau kemana mbak?) " Tanya pak sopi
pak, deket SMK Akuntasi
ah. " Katanya sambil
emecah dinginnya ma
?(dari mana ini mbak?)"
awat turun di Surabaya, entah kenapa prosedur tidak bisa landing
nggeh?? (Ini sudah sampai SMK mb
soalnya pangling ini. " Kata Dzikra sambil
terus ikuti jalan ini nanti. " Perinta
ada kuburan tuh pak ke kanan nanti 200met
k. " Jawab
saja, berapa ya
m ribu mbak. "
ang merah ia serahkan ke pak sopir. "Ambil kembaliannya pak,
0 Wib, suara jangkrik nyar
rumah yang tak usang terlihat
um.. " Masih ti
. Mbok.. " Lirih D
pa ya kok jam segini..??
pintu tak bisa
??(ini kamu??) tanya simbok sambil memelu
gen banget. " Kata Dzikra sambil mengusap mata sim
ahat dulu pasti capek b
jan pasti menari masuk ke kamar tepat di bawahnya ember tergeletak. Simbok sudah meluncur ke dapur, terdengar gemericik sendok beradu gelas dari kamar. Penasaran Dzikra menengok kamar sebelahnya, ia singkap tirai tak berpintu itu dengan mudah. Betapa terkejutnya Dzikra melihat keadaan Ratih, rambutnya kusam
nduk. "Aja
rjadi sama Ratih mbo
, ini di minum dan dima
Ratih hamil di luar nikah dengan pacarnya sebelum ujian sekolah. Ratih pernah cerita ke simbok kalau orang tua pacarnya kurang suka dengan Ratih yang miskin.
malu karena tidak bisa ikut
kan hilang hingga ujung usia. Ya tetangga banyak mengunjing, Ratih semakin down dan berulang kali terbesit bunuh diri. Pernah tangannya bersimpah darah sambil menangis alhamdulillah simbok pulang dari sawah cepat tertolong. Semenjak itu simbok menyimpan gelas dan pisau. Ratih mulai menc
i). Dzikra merenungi kata demi kata yang keluar dari simbok. Sungguh ironis kehidupan, ayah Dzikra tiada semenjak Dzikra kelas 6 SD dan Ratih masih 3 SD. Dzikr
nya. Dengan sigap Dzikra berlari menyibak kain penutup
Subscribe dan mampi
ya dan buan
perintah Allah dan
m ke