Menyerah atau bertahan
b
di papah. Pernah sekali Ibu berjalan tanpa bantuanku, saat hendak buang air. Tiba-tiba ia tersungkur terduduk lemas di lantai. L
ngapa Ibu jatuh sakit lalu strock. Beliau hanya mau makan, kalau adikku yang memberinya. Sedangkan Ivan se
abungannya selama menumpang di sini. Nanti mati pula I
u. Sedang kan adikku menanggung biaya
i, segera suruh cari kontrakan! Nanti kalau dia sudah menikah, bakalan di ti
a Ibu yang sedang rebahan di kamar, mendengar semua ucapan Bang Beni. Lalu beliau memberitahukannya pada Ivan. Sebulan lamanya aku
🌷
g sedang strock. Ya Allah, betapa durhakanya diriku yang telah menelantarkan Ibu. Setiap salat selalu ku
pak di pesta adikku. Jelas lah, aku kan tak di undang. Mereka bilang, adikku menangis di atas pelamin, ketika di ingatkan ten
makin kabur. Sejak punya menantu, aku kira Ibu semakin bahagia. Nyata nya tidak, mereka sering cekcok hanya karena masalah
rumah, untuk ambil sembako, agar di bawanya ke rumah Ibu. Setiap menerima kiriman dari aku, Ibu selalu nangis berlinang air mata. Ia rind
🌷
aku. Ia hendak mengadakan syukuran, a
Beni. Awalnya ia diam saja, begitu tiba harinya, kami pun sekeluarga pergi ke acara syukuran itu. Alhamdulillah ... rasa bahagia tak terk
mi pun tiba di depan rumah kontrakan yang berjejer tiga pintu. Aku bingung, tak tahu rumahny
ungku. Ia menunjuk ke arah pintu yang terb
ampirinya dan mengucapkan salam. Terliha
angsung memeluk dan
genal suaraku. Sedang kan matanya s
dak datang bersama anak-anak. Karena kemaren aku telah memberi kabar ke Ivan. Ibu minta di mandi kan, lalu di pakaik
ibu. Betapa senang hati beliau, mendenga
Baru sempat menjenguk
ng kalian sehat sekeluarga," ucapnya s
eni tak ik
. Di izinkan Bang Beni menjenguk Ibu
a berdua. Hilang lah semua rasa benci dan marah di antara kami. Mereka memasak ma
a yang mengundang mereka untuk datang. Hati ini terasa
harap di sisa umur Ibu, walau pun tak bisa memberikan harta,
sih faham. Tetapi tak baik saling bermusuhan dalam jangka waktu lama. Apalagi masih ada orangtua. Pas