Selingkuhannya Pengasuh Anakku
iiit
t ke depan, kalau saja tidak cepat-cepat ngerem mendadak. Mungkin dia sudah menabrak orang pejalan kak
Sekar sembari membuka jendela mobil dan menimbulkan kepalanya keluar memandangi seo
" dengan perasaan yang tidak menentu, berdebar begitu hebat masih beruntun
anya hati-hati kalau membawa mobil. Emangnya ini mobil nenek moyang k
an kedua tangannya yang diarahkan kepada bapak tersebut. Setelah
ya bekerja. Dan setibanya di sana dia langsung men
alas untuk keluar, sehingga dia memesa
Sekar berikan berapa lembar uang pecahan kepada mbak yang membawaka
bukan makannya, tapi keluarnya! dia makan begitu sangat lahap, karena bagaiman
i. Tetap harus makan biar tubuh ku gak drop!" Se
t dia berjalan menuju mobil untuk pulang. Mengenakan sabuk pengaman terlebih dahulu da
tt
tt
tt
ti-hati menyetir, melihat kontak yang tertera di layar, yaitu papa yang menelpon. Setelah memasan
menggantung. Keburu di timpali
Papa dan mama sudah berada d
angan orang tua nya yang secara tiba-tiba datang ke rumah tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Dan langsu
ngan perasaan yang sangat bergemuruh, dada nya berdebar kuat. Sementara dia belum cerita sa
ta Sekar pun tertuju pada wajah Zulfan yang tampak bonyok, mungkin kena pukulan atau entah apalah. Namun Sekar tidak i
ekar langsung meraih tangan kedua orang tuan
nduk dalam, berasa mau diintrogasi mengingat tatapan kedua orang tuanya yang
kutan, nampak jelas dari wajahnya dan sesekali terlihat meringis
nggamu ini, sementara kamu sendiri tidak bicara apa-apa sama Papa juga mama!
hianati kamu di depan mata, di rumah kamu sendiri dia berselingkuh dengan orang yang kamu kasih makan. D
saat dia ketika ingin menikah dengan Zulfan sampai dia memohon-mohon bahkan mengancam-mengan
ngannya saja. Aku nggak mau menikah sama laki-laki lain, Mah!"
an, kadang-kadang cuman kerja bangunan. Sementara kamu itu anak kuliahan dan bentar lagi kamu wisuda! masa
jamin kenapa kamu malah milih si Zulfan? masih mending kalau dia bisa membahagiakan kamu nantinya, kalau nggak bagaimana!" kata papa sambil memandangi
lfan. Titik! apalagi seperti nama-nama yang Papa sebutkan itu." Sekar me
h dengan Zulfan, bukan dengan pria lain pilihan orang tua nya. Sekar benar-benar b
alan-jalan pakai motor butut, mereka sangat bahagia. Sekalipun jalan kaki dan minum es doang ... terasa dunia i
hanya bersama kedua orang tuanya saja. Serta membawa keranjang buah-buahan. Membuat k
h. Tolong restui kami, Mah ... nikahkan kami. Emangnya Mama dan Papa mau? jika kami melakukan yang macam-m
enikah. Emangnya kamu mau dikasih makan apa?" Tambah
rumput! dia makan nasi. Kelas aku juga makan nasi. Memangnya aku kambing dikasih r
itupun bila ada! kalau nggak ada? kamu mau dikasih makan apa?" tambah mama. Suaranya meme
akalan kelaparan!" Sekar terus meyakinkan. "Kalau Mama ingin anaknya bahagia ... tentunya Mama sama P
a, baiklah. Papa akan merestui dan menikahkan kamu sama pria itu! tapi bila suatu saat n
a. "Terima kasih, Papa ... te
m. Sebenarnya dia tetap keberatan jika Putri satu-sa
nuju ruang tamu, di mana zulfan dan kedua orang tua
abun