icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Selingkuhannya Pengasuh Anakku

Bab 5 Mengakui

Jumlah Kata:1268    |    Dirilis Pada: 14/12/2023

angat mencintai Sekar dang juga anak-anak, dia tidak mau ada perceraian di antara mereka berdua. Dia sangat mengakui kesalahannya sanga

aku, Pa! aku tidak pernah ada niat untuk menyakiti hati Sekar. Aku

rtua, sesekali keduanya saling bertukar pandangan karena dalam hatinya

ak mungkin kamu berselingkuh, dengan wanita lain dan mengkhianati istrimu sen

embali, namun dengan cepat tangan Ayah menangkap tangannya. Dengan benta

menerima jawaban kalau putra saya berselingkuh!" Ayah menghempaskan tangan papa dan menarik kedua

inya masing-masing dan juga Zulfan. Papa kembali duduk dengan nafas yang te

amu berselingkuh?" tanya ayah dengan tatapan yang tajam ke arah Zulfan yang menunduk dalam y

nnya namun dia heran! sebenarnya dari mana sih berita itu? intinya siapa yang menyeb

a menganga dan juga mata melotot. "Serius yang kam

selingkuh itu bukan hubungan yang sehat tapi sudah mendekati hubungan suami istri yang tanpa ikatan halal. Air matanya terus berjatuhan. "Kamu tega,

Zul? apa kau tidak pernah melihat ayah, apa ayah pernah mempermainkan ibumu, mengkhianati

hanku, Yah, aku sala

inggalkan milik mu sendiri, kamu tidak pernah memikirkan gimana perasaan istri kamu, selingkuh. Kamu tidak memikirkan anak-anakmu

ku, biarkan kami terus bersama. Berikan aku kesempatan untuk memperbaiki diri, biarkan aku menjadi suami yan

ini Sekar tetap saja merasa kesal, marah. Jengkel, benci dan Sekar tidak ingin melihat laki-laki itu lagi. Walau dalam hati kecilnya

imana sakitnya hati istrimu itu! suami yang selama ini dia bela-belain ternyata menyelingkuhinya juga. Kura

saya tidak ikhlas dunia akhirat pun tidak ikhlas kalau Sekar melanjutkan rumah tangganya dengan mu!

idak akan sakit hati? bila suaminya sudah berselingkuh dengan wanita lain. Bahkan bukan di luaran tapi di dalam rumahnya sendiri. Orang tua mana yang tidak kec

melanjutkan rumah tangganya, kita tidak bisa apa. Cuman bisa mendoakan saja. Dan kita sebagai orang tua tidak patut untuk berkat

orban. Kamu dari pihak tersangka, sementara keluarga saya adalah korban! yang tersakiti. K

ka masih ingin menjalani pernikahan, kita bisa apa?" Sambil terisak ibu berka

h tangga ini masih bisa dipertahankan. Zulfan sangat tidak menginginkan perceraian, dia pun menyadari kalau berpisah ... berarti ia yang h

upun bila dia bekerja. Kalau tidak, uang Sekar jug

ernikahannya dengan dia!" Papa menuding ke arah Zulfan. Sua

urus perceraian mu dengan dia, dan kamu tidak usah repot-repot

ja yang turun tangan, Papa yang akan menghubungi pengacara biar

ar dengan lembut. Dia ingin berpisah, aslinya gedek sama Zulfan dan rasanya jijik dekat dengan dia. Akan tetap

an yang bertolak belakang dengan omongan orang tua nya. Sebab

ngangguk. Membuat Zulfan terkaget-kaget mend

eh terpisah sayang. Kasihan anak-anak dan kita sangat saling mencintai, kita b

mengeringkan bekas air mata yang terus

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pengakuan2 Bab 2 Kita pisah ranjang3 Bab 3 Ngerem mendadak4 Bab 4 Khilaf katamu5 Bab 5 Mengakui6 Bab 6 Bukan khilaf7 Bab 7 Suka sama suka8 Bab 8 Bertolak9 Bab 9 Sebuah pesan10 Bab 10 Nongkrong doang 11 Bab 11 Kering dong 12 Bab 12 Wanita unik13 Bab 13 Menjurus14 Bab 14 Tidak sanggup15 Bab 15 Minta maaf16 Bab 16 Sariawan17 Bab 17 Penasaran18 Bab 18 Cemburu19 Bab 19 Kenapa ditekuk20 Bab 20 Bagai Deburan ombak21 Bab 21 Bertanggung jawab22 Bab 22 Tak ada niat23 Bab 23 Tergoda24 Bab 24 Tunggu aku25 Bab 25 Mogok26 Bab 26 Hinaan27 Bab 27 Menginap28 Bab 28 Kesepian29 Bab 29 Bunga yang mana30 Bab 30 Membuat bahagia31 Bab 31 Seorang janda32 Bab 32 Berubah33 Bab 33 Bukan yang dulu34 Bab 34 Melamar35 Bab 35 Calon istri36 Bab 36 Sakit apa37 Bab 37 Main belakang38 Bab 38 Tersinggung39 Bab 39 Keras kepala40 Bab 40 Jangan pergi41 Bab 41 Malam pengantin42 Bab 42 Sudah bahagia43 Bab 43 Serangga44 Bab 44 Penasaran45 Bab 45 Tidak di harapkan46 Bab 46 Berhadapan47 Bab 47 Tersiksa 48 Bab 48 Yang tahu49 Bab 49 Tidak tahu diri50 Bab 50 Nanggung51 Bab 51 Tidak rela52 Bab 52 Kesepian53 Bab 53 Meminta hak54 Bab 54 Tidak welcome 55 Bab 55 Seandainya perpisahan56 Bab 56 Punya inesiatif dong57 Bab 57 Tidak karuan58 Bab 58 Gelap duniaku59 Bab 59 Sadar60 Bab 60 Berpulang61 Bab 61 Ingin melupakan62 Bab 62 Jangan gila63 Bab 63 Tidak mungkin64 Bab 64 Tidak perlu minta maaf65 Bab 65 Jangan kegatalan66 Bab 66 Belum punya istri67 Bab 67 Merasakan bucin68 Bab 68 Calon suami69 Bab 69 Aku tolak70 Bab 70 Pria sejati71 Bab 71 Bikin ribut72 Bab 72 Berbahaya73 Bab 73 Aku malu74 Bab 74 Tidak mungkin75 Bab 75 Berkenan 76 Bab 76 Terharu77 Bab 77 Belum pengalaman78 Bab 78 Perjalanan79 Bab 79 Ternyata80 Bab 80 Bulan madu81 Bab 81 Soal cucu82 Bab 82 Cemburu83 Bab 83 Belum juga84 Bab 84 Ulat bulu85 Bab 85 Jangan pernah86 Bab 86 Bukan membuat adonan87 Bab 87 Aku ikhlas88 Bab 88 Ikhlas