icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Selingkuhannya Pengasuh Anakku

Bab 2 Kita pisah ranjang

Jumlah Kata:1101    |    Dirilis Pada: 13/12/2023

amaan, saat-saat melihat putra perta

yang berkaca-kaca. Dadanya terasa begitu sesak saat

au sampai kalian berdua berpisah! jika sampai itu terjadi, lihat saja Abang akan berbuat sesuatu yang

ya itu, hatinya dibuat semakin hancur. Anak se

an salahkan Abang bila suatu hari nanti menjadi anak yang Badung. Nackal dan aku bisa melakuk

Ridho tidak akan pernah mengerti permasalahannya apa, Ridho masih ke

ci sama Papa, aku benci sama Mama!" tangannya dengan cepat menep

enghancurkan kebahagiaan kita selama ini. Aku tidak menyangka kalau kamu tega mengkhianati ku yan

ah tempat tidur. Bikin dadanya terasa sesak bagai tertimpa batu besar. Terbayang setiap adegan suami

nya lagi." Imbuh nya Zulfan sembari menatap

tuh istri orang, silakan kamu di sini. Sebab aku tidak sudi. Najis bila harus tidur di sini lagi." Sekar mengayu

ng, aku bersumpah tidak akan mengulanginya lagi." Z

h mu." Katanya dengan tatapan

at keluar. Dada Zulfan terasa sesak juga, dan bingung h

dengan suaminya! rasanya jijik apalagi jika terbayang kelakuan dia dengan wanita lai

ang lumayan empuk di sebuah kamar yang sebenarnya

melanjutkan rumah tangga dengan mas Zulfan yang sudah selingkuh dari k

r harus terus-terusan menangisi perseling

Kalau dia cinta sama kamu menghargai kamu sebagai istrinya, tidak mungkin dia berbuat semacam itu. Kamu harus kuat sekarang

emaksakan diri untuk ke kantor dan akan menitipkan kedua buah hatin

tulan dia pun tidak punya suami alias janda, sama wanita yang lebih tua dan bersuami aja Zulfan mau, apalagi sa

ia akan berusaha menjawab apapun yang jadi pertanyaan kedua orang tua Sekar nantinya. Seb

sedang gak ada kerjaan biar saja anak-anak bersama ku," kata Zulfan tatap m

mau ikut Mama ke tempatnya nenek dan kakek?" Anak itu hanya menggeleng dan termenung di s

i sini kalau kamu mau kerja, kerja aja!" Lanjutnya Zulfan, biarpun tidak di

u Sekar pasti cerita semua kemelut rumah

a si bungsu bersama ayahnya, orang gak ada kerjaan cuman di rumah doang. Ada benarnya juga

su di atas meja, lalu mengusap rambutnya Ridho dan mencium keningnya. "Muach, Mama pe

penuh hormat, namun setelah dia tahu kalau suaminya sudah mengkh

h mapan dari sebelumnya dan bisa menunjukkan pada semua orang kalau kehidupannya tidak susah! termasuk pada orang tuanya sendiri, meskipun dengan sekar yang harus banting tulang untuk mer

g sesungguhnya tidak pernah merestui aku dan mas Zulfan menikah." Gumam

tidak terjatuh lagi dan lagi. Ungkapan dari perasaan ny

iiit

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pengakuan2 Bab 2 Kita pisah ranjang3 Bab 3 Ngerem mendadak4 Bab 4 Khilaf katamu5 Bab 5 Mengakui6 Bab 6 Bukan khilaf7 Bab 7 Suka sama suka8 Bab 8 Bertolak9 Bab 9 Sebuah pesan10 Bab 10 Nongkrong doang 11 Bab 11 Kering dong 12 Bab 12 Wanita unik13 Bab 13 Menjurus14 Bab 14 Tidak sanggup15 Bab 15 Minta maaf16 Bab 16 Sariawan17 Bab 17 Penasaran18 Bab 18 Cemburu19 Bab 19 Kenapa ditekuk20 Bab 20 Bagai Deburan ombak21 Bab 21 Bertanggung jawab22 Bab 22 Tak ada niat23 Bab 23 Tergoda24 Bab 24 Tunggu aku25 Bab 25 Mogok26 Bab 26 Hinaan27 Bab 27 Menginap28 Bab 28 Kesepian29 Bab 29 Bunga yang mana30 Bab 30 Membuat bahagia31 Bab 31 Seorang janda32 Bab 32 Berubah33 Bab 33 Bukan yang dulu34 Bab 34 Melamar35 Bab 35 Calon istri36 Bab 36 Sakit apa37 Bab 37 Main belakang38 Bab 38 Tersinggung39 Bab 39 Keras kepala40 Bab 40 Jangan pergi41 Bab 41 Malam pengantin42 Bab 42 Sudah bahagia43 Bab 43 Serangga44 Bab 44 Penasaran45 Bab 45 Tidak di harapkan46 Bab 46 Berhadapan47 Bab 47 Tersiksa 48 Bab 48 Yang tahu49 Bab 49 Tidak tahu diri50 Bab 50 Nanggung51 Bab 51 Tidak rela52 Bab 52 Kesepian53 Bab 53 Meminta hak54 Bab 54 Tidak welcome 55 Bab 55 Seandainya perpisahan56 Bab 56 Punya inesiatif dong57 Bab 57 Tidak karuan58 Bab 58 Gelap duniaku59 Bab 59 Sadar60 Bab 60 Berpulang61 Bab 61 Ingin melupakan62 Bab 62 Jangan gila63 Bab 63 Tidak mungkin64 Bab 64 Tidak perlu minta maaf65 Bab 65 Jangan kegatalan66 Bab 66 Belum punya istri67 Bab 67 Merasakan bucin68 Bab 68 Calon suami69 Bab 69 Aku tolak70 Bab 70 Pria sejati71 Bab 71 Bikin ribut72 Bab 72 Berbahaya73 Bab 73 Aku malu74 Bab 74 Tidak mungkin75 Bab 75 Berkenan 76 Bab 76 Terharu77 Bab 77 Belum pengalaman78 Bab 78 Perjalanan79 Bab 79 Ternyata80 Bab 80 Bulan madu81 Bab 81 Soal cucu82 Bab 82 Cemburu83 Bab 83 Belum juga84 Bab 84 Ulat bulu85 Bab 85 Jangan pernah86 Bab 86 Bukan membuat adonan87 Bab 87 Aku ikhlas88 Bab 88 Ikhlas