Melepas Dia Yang Tak Pantas
iga kali kamu sama anak-anak gak ikut aku je
ak bungsunya terlihat lesu.
bati luka hati ini sendiri. Meskipun ibu sakit parah tapi ucapannya mas
" sahut Mi
ku jenguk ibu?" sindir Arfan m
pasti tahu jawabanny
ku? Apalagi saat ini ibuku hanya terbaring di atas ka
bagaimana aku berusaha menerima semua tuduhan buruk ibu. Memang dari awal ibu itu gak suka sama aku. Harusnya memang kita sudahi rumah tangga ini se
baik. Bisa jadi keuangan kita sulit selama ini karena kamu yan
pertengkaran yang sama selama bertahun-tahun. Pertengkaran tentang Arfan yang membela ibunya. Mil
u boleh aku jujur. Aku sangat menyesal karena nikah muda sama kamu. Aku pertimbangkan terima lamaran kamu karena lebih dewasa 5 ta
**
ta-kata jahat yang akan diucapkan oleh ibu mertuanya. Arfan dan Mila terlihat acuh satu sama lain. Mereka ma
u datang, Mila. Kamu itu 'kan senang lihat saya in
anak-anaknya. Kebetulan hari itu Mas Ilham dan keluarg
an saya? Memang kamu itu ya menantu durhaka. Pantas saja hidu
k l
angat keterlaluan. Arfan yang mendengarnya hanya diam. T
u selalu buruk sangka terhadap saya. Apa ibu gak pernah instropeksi diri? Bagaimana sikap angkuh ibu dikala sehat? Bis
kelak. Apa kamu mau gak mencium bau surga karena
ertahan. Ucapan kasar ibu mertuanya bukan apa-apa lagi di
ila," ujar Bu
ai aku. Jadi, bau surga diharamkannya untukku. Maka, dengan ini aku pinta kita pisah. Silahkan kamu cari makmum lain
dan mencegah Mila pergi. Arfan tak me
mpuh gak berguna. Jadi, kamu mau buang Arfan karena takut direpotk
buang napas kasar mendenga
entak Arfan ya
fin ayah. Biar ayah antar. Janga
sendiri dan harus mulai membiasakan diri," Mi
a yang selalu dihina oleh sang nenek. Tanpa
ua yang selalu menghakimi juga suami yang dahulu menjadi penengah kini terlihat lebih membela ibunya. Sebenarnya, Mila bimba
ama adek disini. Aldan akan jadi anak baik,
dering tanda panggilan masuk. Mila segera menerima panggil
tang ke kantor jam 8 pagi," uc
**
ng ke rumah ibunya karena akan datang ke kantor untuk
mata kamu sembab seperti habis menangis. Jangan d
g Ibu untuk jaga anak-anak. Mila berangkat dulu, Bu. Assalam
rumah Ibunya Mila sege
mau kemana?"
anya untuk berdebat. Lebih baik kamu pergi aja. Lagi pula kamu harus ke kan
menarik tanga
n terlambat kalau naik ke