Dipaksa Menjadi Istri Pengganti
py Re
dalam hati orang itu. Jangan membuat asumsi sendiri, tanpa mengetahui fakta yang sebenarn
*
a pelayan itu bergegas meninggalkan kami berdua. Kini, aku hanya bisa pasrah deng
u mau berdiri terus, huh?" Su
lamunan sesaat tadi, memegang d
agang pintu kamar. Setelah pintu kamar terbuka, dengan perlahan
tu luas dan besar. Mungkin, ukuran kamar ma
Adam, membuatku tersadar
" ucapk
an hendak meraih gagang kursi roda. Namun, suara mas
gin kepadaku. Berbanding terbalik dengan sik
Aku ingin mandi," tit
Aku harus ambil air hangat di mana? Sedangkan aku
ggi, saat aku tidak kunjung beranjak dari tempatku
pku terdengar gagap. Namun, lan
uk ke kamar mandi, nyalakan k
pku dengan b
besar dan nyaman, aku berjalan menuju keran air dan menga
seperti ini," gumamku pelan, sambil menekan alat pengatur suhu
kamar mandi, namun mas Adam su
dah
asih saja gugup saat b
aku!" t
bantu memandikan mas Adam. Aku jadi gelagap
lah, B
sedang menghunus tajam ke arahku di balik kaca mata hitamnya dengan rmandi dan mendudukkannya di atas closed duduk. Jantungku terus berdebar kencang, sela
aku ini sekarang sudah menjadi istrinya. Tapi, aku menikah bukan karena cinta dengannya. Mengapa dia tid
ikan jika airnya sudah benar-benar hangat. Air pun sudah terisi penuh, kemu
e dalam bathtubnya," t
yang berjejer rapi dengan beraneka jenis warna dan wangi. Telunjuk tanganku mengetuk-ngetuk bibirku, sabun cair yang man
ulis aroma lemon di botol kemasannya yang berukuran jumbo. Namun, seolah ma
u saja! Aku sedang ing
ngar? Kenapa mas Adam seperti tahu jika aku hendak mengambil
gaimana mas Adam bisa tahu kalau aku hendak mengambil botol w
n sekali sih, jadi
t. Kalau saja bukan suamiku, sudah aku tendang ke hutan
harum teh hijau. Kemudian, aku berjalan ke arah bathtub dan me
ya, seolah tahu berapa banyak
isa merata. Busa sabun pun mulai muncul dipermukaan air dan wangi teh hijau menyeruwak menusu
. "Tolong aku untuk masuk ke dalam bathtub!" pintanya, sa
Jangan lupakan, perutnya yang sixpack layaknya roti sobek y
dia melakukan hal itu di hadapanku, mengingat kami sudah sah menjadi sepasang suami istri, akan te
lnya, dengan begitu santainya mas Adam pun membuka celana hit
closed. "Hei... bantu aku!" teriaknya,
h bertabur busah melimpah, dengan air hangat dan wangi yang menenangkan. Menahan rasa dag dig dug dalam dad
e
bahuku. Aku memapahnya dengan sangat hati-hati untuk masuk ke dalam batht
uk ke dalam air busa, membuka underwearr miliknya dan melemparkannya ke tumpukkan baju dan celana miliknya. Padahal mas Adam buta
gosok-gosok tubuhnya dengan air busa sabun itu, lalu dia pu
as lantai, dengan rasa risih dan jijik saat jemari tanganku harus mengambil
ib-nasib,"
kaca mata yang masih bertengker. Bagaimana kalau nanti
tua
eem
ak dilepas?" tanyak
pertanyaanku, seolah dia
rhatianku ke arah sekitar. Melihat-lihat jenis shampoo, pasta gigi, sikat
tah mas Adam membuatku
u memastikan. Aku takut salah
ka kaca mata hitamnya dan menar
ek
mata mas Adam berwarna hitam, dengan bulu mata yang panjang menjo
antengnya," gum
ya melihat wajah asli mas Adam tanpa kaca mata hitamnya. D
u takut jatuh cinta kepadanya. Namun, bukankah pria ini adalah
gara-gara laki-laki itu, hidupku jadi seperti ini. Cita-citaku, kuliahku dan menikah dengan la
as Adam itu buta. Aku mencoba menghalau pandangan
e Cont