Hasrat Terlarang Dalam Keluarga
u. Daging kecil sensitifku juga tidak luput dari sapuan lidahnya, kadang diselingi dengan hisapan pelan. Hal ini mem
aku merasakan sensasi luar bia
ti oleh adikku. Tubuhku mengejang setiap kali lidah Amar mengenai klitorisku. Rasanya seperti ada yang mau meledak dari dalam t
n oral seks. Lidah adikku menyapu bibir vagina dan menggeliti
kiiit lagiiii...!!" kataku terbata-bat
ahanku, Amar semakin ber
aaaahh..." aku melenguh nikmat saat a
uai di dalam kenikmatan, aku masih bisa berpikir untuk melihat ke arah adikku yang sedang menyeruput
kata adikku saat berhenti menyeruput dan meri
r. Sensasi bahwa yang sedang mengeluarkan cairan vaginaku adalah adik kandungku send
s yang menempel di tubuhku. Adikku mengangkat kaosku dengan terburu-buru, mungkin dia sudah tidak sabar untuk me
dah dan matanya terlihat seperti mau keluar memandang t
isa mengucapkan sepatah katapun, aku meraih tangannya dan meletakkannya pada payudaraku. Kemudian aku bimbin
ra Teteh, rasain putingnya mengeraaaas..." kataku sambi
-elus kepala adikku yang sedang menjelajahi setiap bagian dari kedua buah payudaraku. Aku memejamkan mata
ahh... Aaaaaaaaahh..
us terlihat semakin kempot. Lidahnya juga menyapu-nyapu putingnya menyebabkan aku semakin terangsang. Ak
iiiin yang satu lagiiii... Aa
engan buas menyebabkan benda itu semakin membengkak. Lidahnya terasa menari-nari dengan liar, membuatku semak
" aku meringis dan menjenggut rambut adik
uat adikku lupa diri hingga tidak terasa put
sih..." tidak dapat disangkal rasa nyeri itu turut berca
ngisepnya Teh...!" kata adikku lalu kembali m
p Amaar... Teruuuuus... Kayak gitu enaa
inaku lagi dan menggelitik bagian dalamnya. Aku menutup mataku dan mulai mendesah saat jarinya yang sekarang sudah cukup terlatih, menemukan klitorisku dan m
rak naik-turun di belahan bibir vagina sambil mengelus-
berikan pada payudara dan vaginaku, tiba-tiba adi
eteh apain?" jawabku
" katanya sambil tangannya menu
nnya. Aku pun menggenggam batang penis yang sudah sangat tegang tersebut dengan jari-jari kecilk
engan mudah aku bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya. Tanganku mulai meng
enis Amar diginiin?"
kadang Amar ngelakuinnya sambil ngebayangin
ocok penis adikku hingga sudah sangat tegang. Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sam
lenguh nikmat menerima koco
aaakk bangeeeet rasanyarkata "Teh, sepongin penis Amar dong! Soalnya kata temen-temen Am
ikasih hati, sekarang mi
lutut di depan penis adikku dan mulai menggenggamnya. Adikku mulai mendesah dan tubuhnya berkelejotan ketika aku pertama kali mendaratk
ak adikku saat aku mulai
ti ujung kepala penis milik Amar. Dengan perlahan-lahan aku memainkan lidah
nyaku sambil memas
Teeeh...!" jawab Amar yang seka
penis itu pun kini mulai terlihat keluar masuk seiring kulumanku. Sesekali ditengah kuluman
u. Adikku mendesis merasakan hangatnya ludahku menyelubungi penisnya
engerang-erang mengeluh-eluhkan aku yang menjilati penisn
abis diemut-emut dan dijilat-jilat olehku, penis Amar pun menjadi bulan-bulananku. Sekitar peni
ilatan dariku..." pikirku yang memang suda
lirih adikku karena seluruh batang
penis Amaaaar... Aaahh... Aaahh..." perin
dikku menyeka rambut yang menutupi wajahku, rupanya dia ing
an Amar terdengar semakin kencang setia