Hasrat Terlarang Dalam Keluarga
nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh…” ujarku sambil menggeliat sehing
nonton? Ja-jangan Teh… He
a aja… Herland kan udah seperti keluarga sendiri,
wab Herland lalu tidak
celana pendekku semakin tertarik dan memperlihatkan paha mulusku. Adegan-adegan erotis yang diperlih
paha serta payudaraku. Terlihat ia berkali-kali menelan ludah dan nafasnya semakin terdengar berat. Nafasku juga mu
kalau lagi pacaran sama Dewi
tangan, pelukan… Paling jauh juga
ilm ini belum?” pancingku lebih jauh lagi karena aku sudah t
” jawab Herland yang sepertinya benar-benar b
Apalagi saat itu matanya sedang mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang tercetak pad
teh bisa jaga rahasia kok…” t
mpah deh…!” jawabnya d
nton Film kayak gini kan?” lanj
gan Herland nontonnya rame-rame sam
u hanya menjaw
dak dan leherku sendiri lalu memijat-mijat pelan. Sebenarnya badanku
erland yang ternyata
egel-pegel abis ngebersihin
eteh… Dewi aja sampe ketagihan sama pijetan
nyoba juga dong pijeta
Dia mulai melakukan pijatan terhadapku yang diawali dari bagian l
ati aku mengakui kalau pijatannya memang dapat me
adaku mengenai banyak hal, mulai dari pek
h?” aku balik bertanya kepada Herland di saat
kok…! Cantik banget m
…” kataku sambil membalikkan ba
dengan ciuman lembut yang bermula dari pipiku. Setelah yakin tidak ada penolakan dariku, dia
mmm…” desa
an dibelai oleh telapak tangannya. Terasa benar bahwa telapak tangan Herland basah oleh keringat karena gugup.
pada bahuku. Namun tampaknya dia belum berani untuk menatap mataku. Sambil t
tanya Herland disela-s
hanya dapat mendesah sambi
. Keganasan kami berdua membuat suasana ruangan ini yang tadinya hening, menjadi riuh oleh suara-suara kecupan dan rintihan-rintihan e
buka baju dulu…” kataku
entu saja dia pasti sudah tidak sabar untuk melih
aku sudah mencopot kaos ketatku sehingga
!” jawabnya deng
nggoda. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku. Herland tampaknya sudah tida
berusaha memainkan vaginaku dari luar. Sembari melumat, lidahnya mencari-cari dan berusa
ar. Mulut Herland mulai menciumi daerah pundak dan leherku, rambutku dinaikkan ke atas oleh Herland sehingga memud
emasan-remasan telapak tangannya pada kedua payudaraku, birahiku pun dengan cepat naik. Saat ini aku hanya bisa pasrah s
hhhh…” aku mendesah panjang mera
asakan tangan Herland sedan
mbah napsu aja…” sahut Herland sambil tang
enikmati rabaannya pada selangkanganku
h…?” tanya Herland de
engen liat Herland telanjang juga…” pintaku
ngga dia telanjang. Aku semakin terangsang melihat tubuh telanjang Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot. Penisnya sudah mengacung tega
udah tegang bang
Herland napsu bange
penis Herland nggak?” la
d bandel juga yah…” ka
at lalu mengulum batang kemaluan Herland dengan semangat. Bau penisnya yang cuk
ara hisapanku pada penis Herland yang ben
ampaian juga Herland ngerasain disepong sama Teteh…” k
nya sehingga Herland mulai mendesah lebih keras. Kulihat ekspresinya meringis dan merem-melek sewaktu penisnya kumai
u Land… Enak nggak diisepin Teteh?”
Teh! Teteh udah pengalaman yah?” c