Balas Dendamku: Menikahi Bos Mantan Suamiku
tru semakin memburuk. Vyora sudah mencoba untuk berhemat sedemikian m
satu orang. Saat Kevin keluar dari kamar mandi. Vyora segera menutupnya kembali. Vyora tak ingin menambah beban bera
sayang?" t
bih baik kau segera bersiap. Aku
ku bersiap-
nya. Kesedihan menyambut pagi harinya. Dengan beras yang ti
Kali ini Vyora hanya menyiapkan satu hidangan untuk suaminya. S
bih dulu," ujar Vyora saat menatap
. "Kenapa hanya ada satu hidan
ak perlu mengkhawatirkanku. Aku akan m
ra. Kevin hanya me
ikl
*
nan yang telah habis. Terpaksa ia harus menggunaka
rti biasanya yang menitipkan kuenya. Hari ini Vyora datang hanya untuk membe
ip kue lagi?"
kan sambutan hangat dari
dulu. Vyora ke sini ingin
yang suka kue Neng. Mau beli
, Bu." Ibu itu
n menambah yang la
itu yang bisa membaca situ
sama Ibu. Jika ada masalah katakan sa
yora sangat bersyukur memiliki bebe
h aku hutang satu kilo telur dulu?" Vyora yang tadinya m
t. "Tentu saja, Neng Vy
ikan Ibu penjaga warung. Sun
ibu itu memberika
sudah ada uangnya nanti. Vyora akan
perlu khawatir.
telur di tangannya. Beruntung Ibu itu mau menolon
*
g sengaja di tempelkan di dinding. Vyora membacanya sejenak sebelum akhirnya
ur pada tempatnya. Kertas yang di masukkannya tadi. Vy
ang ditawarkannya lumayan buat
pianis di sebuah Cafe. Vyora rasa itu bisa menjadi kesempatan. Selain agar ia tetap bisa bermain piano. Ia juga bisa me
*
anya Kevin belum pulang. Udara malam yang dingin. Vyora memutuskan ingin menunggunya di dalam. Baru saja V
" tanya Vyora saat mel
tidak mabu
tingkah lakukannya. Bahkan bau dari mulutnya. Vyo
n," tuduh Vyora
i. Hampir saja ia terjatuh kalau
i." Kevin menghe
annya yang tadinya membantunya memapahnya. Vyora hanya
air mata yang membanjiri wajahnya. Vyora tetap melaksanakan tugasnya sebagai seorang is
jadi seper
elihat makanan yang telah di masaknya. Itu membuat air matanya mengge
n membebaninya. Tapi apa yang ia harapkan. Tadinya ia yang berharap bisa saling tukar pi
n. Ia menumpahkan semua tangisnya. Vyora t
*
putranya yang ingin bermain piano. Axel langsung membelikan piano berwarna hitam kesukaannya.
no seperti ini?" ucap A
c menghentikan permainannya.
a menyambut ke
g kau lakukan,
an Isaac membuat Axel mengangguk mengerti. Jadi suara tak beraturan ta
memainkannya bocah."
dengan cemberut dan
a?" tan
ada Papa. Isaac sudah besar. Jang
wa. "Hahahah, baiklah an
?" Axel bertanya pada putranya sambil
menggeleng sedih. "Tidak
nnya putra papa
c pikirkan. Karena itu Isaac menyukai Allea. Ia anak p
kau tidak mengajaknya ke rumah saja. Nan
aac tersenyum se
mimik wajah Isa
enapa kau sedih, Sayang?" tanya Axel bingu
Papa." Isaac menjaw
pa gadis kecil itu mem
Apa yang sudah kau lakukan padanya hingga me
a aku tidak tahu alasannya menghindariku. Aku bertanya padanya. Dan dia mengatakan langsung padaku kalau dia me
anku. Aku sedang sedih, Papa." Isaac
bisa Papa tidak tertawa," ucap Axel
eng meminta Axel melepaskan
ukan agar gadis kecil itu tak
mencarikan guru l
nya. Demi membujuk gadis kecil. Putran
ris, Papa. Papa janji akan segera me
ngkan senyum s
menautkan jari kelingki
ucap Isaac
apa, I
snya lebih baik dari
Allea dalam memainkan piano. Hingga membuat putranya begitu kagum padanya. Axel jadi