Diremehkan Ipar
lima ratus ribu kalau ada," tanya Mbak Santi beg
ntuk bayar sekolah Ayu, Mbak," jawa
bayar sekolah Ayu, kamu bilang Mbak dulu,"
k Santi meminjam uang dariku? Jika tidak
ktu bayar sekolah Ayu ya, Mbak?" tanyak
oni lagi bagus-bagusnya. Nanti kalau Mas Doni sud
nuju kamar untuk mengambil uan
mengambil lima lembar uang seratus ribuan. Rencananya uang ini m
tapi Mbak Santi terlalu sering meminjam uang padaku. Padahal usaha Mas Do
ngtua kami pun sudah meninggal karena kecelakaan saat aku masih duduk di bang
ikah dengan Mbak Santi, dia selalu memberikan lima puluh persen keuntungan penjualan padaku.
ng mengelola toko itu sepenuhnya. Aku tidak pernah membantu apapun
ar dari kamar. Tampak wajah M
endaftaran Ayu ya, Mbak?" ucapku sembari me
h, usaha Masmu makin berkembang," sahut Mbak Santi sem
Santi. Aku heran kenapa bisa Mas Doni yang b
dulu." Mbak Santi pergi tan
erjaanku yang tertunda kar
*
il Ayu sembari berl
Kuletakkan kue yang sudah aku kemas di atas meja. Sebagai kesibu
yang?" tanyaku menyamb
pangkuanku, dia merebahk
u? Motornya bagus deh, Bu. Kapan ya, ayah bisa membelikan moto
ertanyaan Ayu, tanganku mengelus
bih, InsyaAllah ayah pasti akan membelik
yah jadi beli motor baru, Budhe Sa
kok Budhe Santi nggak boleh pe
dah dimarahi sama Budhe. Tangan Ayu kan bersi
?" tanyaku tidak perc
ul Budhe gara-gara pegang motornya," jawab Ayu sem
mukul Ayu hanya karena masalah sepele. Ak
pi sebelum menelfon Mbak Santi, mataku berbelalak m
ah, akhirnya bisa membeli motor impian. Yang tidak bisa jangan
anti, bisa-bisanya dia tadi meminjam ua
ontor, aku benar-benar menyesal telah meminjamkan
r ponsel Mas Doni
menelfon Mas?" tanya Mas Doni be
mau tanya, Mas. Mbak Santi beli mot
. Penjualan lagi menurun, nggak mungkin Mas bisa k
itu saja kok. Kalau begitu Jihan tutup
anti, uang dari mana sampai Mba
i mengambil motor secar
ng dilakukan Mbak Santi. Yang penting nanti sa