Diremehkan Ipar
g telah selesai aku buat. Aku sudah me
Irfan pulang, dan membantuku me
kan sholat Dzuhur. Sebelum sholat aku perlu mandi terlebih da
paya nanti jika Mas Irfan datang aku sudah rapi d
toran sisa membuat kue dan merapikan alat-alat dap
nakan sholat Dzuhur. Masih ada banyak wak
ek Ayu yang sedang tidur siang. Putri semata wayangk
mandi dan melaksanakan sholat, aku berjalan menuju dapur kembali, tapi alangkah terkejutnya aku ketika
bak Santi. Duh, buat tingkah apalagi Mbak Santi? Aku mer
ak mencoba menghent
u teriak-teriak," ujar Mbak Santi n
akukan?" Aku buru-buru
ntuk aku suguhkan pada teman-temank
bil kue tanpa tanya dulu padaku. Apalagi kue ini sud
mang dasar ipar nggak punya hati. Bisa
bongkar kue pesanan or
pesanan orang," jawab Mbak Santi denga
ya Mbak tanyakan dulu, jangan main bongka
nyahut-nyahut. Daripada nunggu kelamaan, ya aku ambil dulu,
in orang capek bikin kue tambah emosi saja. Pengen tak
k manggil-manggil. Lalu, sekarang bagai
aja. Ya tinggal dikasih seadanya, toh,"
guh ajaib istri Mas Doni ini. Tingkahnya bi
enya sudah di bayar lunas oleh Bu D
ku ambil dan yang sudah kumakan!" ucap Mbak Santi sem
a sama harganya dengan kue yang diambil Mbak Santi. Memang tidak pernah sekolah
reskan semua yang sudah Mbak bongkar," ucapku mengalah dan akhirnya bisa
u." Mbak Santi kembali memas
nan kue kayak gini. Dari dulu disuruh cari suami yang lebih kaya nggak mau, dapat apa kamu selama menikah dengan
u kulempar panci?" tanyaku semba
dah meremehkan Mas Irfan. Biarlah aku disebut ipar kura
si nasehat kamu?" ucap Mbak santi sembari melipir nampa
ran ya, Mbak?" Tanganku sudah mengangkat pan
alkanku yang sedang penuh emosi, tak
na tingkahnya. Bagaimana sih, Mas Doni bisa dapet
ah mati aku
gis berguling-guli
h ini. Teganya dia mengambil kue yang sudah ak
i tanganku dan mengelus dada me
ue pesanan Bu Dina. Aku perlu menghitung jumlahnya
itung dan menata kue-kuenya a
dak terlalu banyak. Aku tinggal menambahkan kue
isihkan untuk dimakan bersama-sama saat men
ku sisakan. Aku menunduk sedih, ini semua gara-gara