Diremehkan Ipar
amu'al
ucapkan salam. Aku segera bangkit melangk
awabku sembari meraih tang
li oleh-oleh dari kampung. Aku segera m
as?" tanyaku heran dengan b
tangga kita," jawab Mas Irfan duduk di kursi set
ya aku selalu menyuguhkannya bersama kue yang aku sisihkan, tapi
mbawanya ke ruang tamu untu
u sembari menyodorka
ng Mas Irfan setelah m
. Ayu kemana, Han?
ekarang. Jika saja dia bangun saat aku bertengkar dengan
nyun gitu?" tanya Mas Irf
dengan lancangnya ngambil kue-kue pesanan Bu Dina yang sudah aku kema
amu kemana sampai tidak tah
mengambil kue. Sudah gitu nggak mau minta maaf. Ih dasar ipar nggak ada a
usah ngambekan gitu. Lalu bagaiman
ng biasa aku sisakan untuk kamu dan Ayu, Mas. Ka
keributan dengan Mbak Santi, doakan saja supaya Mbak Sant
hkan Mbak Santi, masih saja mau mendoakan yang baik untuknya. Aku saja y
lang," seru Ayu den
angun tidur, ya?" tanya Mas Irfan
kuan Mas Irfan. Aku tersenyum melihat ke
seperti punya Budhe Santi?" tanya Ayu s
Ayu pengen kita beli mobil saja? Kan enak nggak kehujanan ataupu
au beli mobil?" tanya Ayu
rezeki lebih. Ayu doakan Ayah
r lagi kita punya mobil," jawab A
Kebahagiaan sederhana ini lah yang membuatku bisa men
rfan mau beli mobi
bil, setiap Mas pulang bisa ajak kamu dan Ayu sekalian.
e rumah emak lagi." Aku masih ingin memberikan kejutan yang lain untuk Mbak Santiku ters
agian kalau dalam waktu dekat, Mas mas
seolah mendukung rencanaku. Aku se
senyum sendiri?" tan
ya, Mas?" jawabku mengalihkan pembicaraan. Mas Irfan tidak boleh t
erjalanan kena debu terus," jawab Mas Irfan
yegarkan badannya. Sementara aku dan Ayu masih duduk
pada Ayu yang sedang m
wabnya dengan
i kamu tersedak lho," u
penuh sayang, putriku memang sa
kapan mengantar kue Bu Dina?" tany
i bangkit melangkah ke dapur untuk mengam
engambil kardus yang berisi ku
. Terima kasih sudah memesan kue dariku," ucapku kepada M
menerima kardus yang aku berikan dan beran