SUAMIKU TIDAK TAHU AKU PEMILIK RESTO
l, peluh sebiji jagung telah memb
uu
atu sama lain. Selena meringis
banget, sih," celetuk Ratu
kit perut," r
enapa tidak ke toile
idung bersamaan. Bau busuk menguar hampir memenuhi ruangan, rasanya
as berancun sembarangan," ceplos ibu sambil mengi
an ternyata tidak punya adab. Kulirik Mas Aksa disa
, Mas?" tany
ulu, ya." Mas Aksa bangkit lalu te
r utama kami dan toilet luar dekat dapur. Rumah ibu mertua bukan rumah yan
u berteriak melihat putra kesayangann
t perut bersamaan," gum
yang tidak ber
enunggu giliran ibu dan Ratu merasakan s
u menggantung ucapannya
a, Ratu?" tanya i
ya!" tuduh Ratu. Ibu melihat ke
melakukan apa?"
doh, pasti sambel yang mbak bu
ng aku mencampur obat pencahar pasti semuanya
dan Ratu tidak sakit perut. Apa lambung mereka sudah kebal d
ambang pintu dengan tubuh gemetar. Rambut pirangnya su
idak apa-apa?"
lirih Selena
ahat dulu. Nanti ibu
t. Suruh Mbak Aira saja
Mas Aksa memanggil
aku harus menguru
r. Bodo amat ibu akan marah aku sudah tidak perdu
Duh, apa aku sudah keterlaluan, ya. Sebenarnya sakit mereka
unya stok obat sakit p
an terpaksa aku mengambil obat dari dalam kotak
bu yang mengurusnya. Ini baru permulaan, nanti setelah puas aku bermain-
al sudah mengkhianati kamu, Ai," paparny
ee
am genggaman bergetar, nama Nadia--sah
rima telepon
kamar. Ya, aku harus cari tempat ya
Ai," teriak suami
juga Selena tidak ada. Mereka kemana? Kulangkahkan kaki ke bela
Nad,"
blokir. Resto sudah membayar full tapi pihak mereka tidak memberi konfi
ng belum mengirim bahan m
ipis, Resto sedang ramai. Kita t
g setelah Pak Raja sudah tidak memegang usahanya karena menurut sopir yang biasa mengantar, usaha Ayam Potong itu sudah diwaris
Ayam Potong saja sampai pihak Raja Ayam Po
yam Potong mengirim barangnya bisa
esto? Sudah lama kamu tidak kesin
esaikan urusanku dulu, Nad. Terima kasih, kamu sudah m
selama aku bisa membantu, akan kuberikan
yang dibuat Mbak Aira." Suara Ibu
apku berbisik. Tanpa menunggu jawaban Nadia aku memati
dah tidak lemas lagi. "Heh, Aira. Kata dokter Selena sakit perut k
kenapa dia makan sambal banyak-banyak. Seharusnya kalau sudah tau per
kirkanku biar bisa memiliki Mas Aksa se
u terpancing. Kejahatan jangan dibalas kejahat
mensugestikan diri agar
u harus tau, aku bukan tipe wanita yang menga
ua tangan terkepal. "Aku pastikan
bku cuek. Aku meninggalkan
ek Selena. Tumben ibu dan Ratu hanya diam saja, b
s Aksa baru saja keluar dari toilet
ksi, ya." Mas Aksa sampai jal
Mas?" tanyaku bingung. Setahuku ob
udah bolak-balik kamar man
nya mengecek obat yang ak
ng seharusnya obat mampet malah obat pelancar untuk orang yang
atnya benar, kan?" t
awa, ternyata aku salah memberi obat. Mungkin it
. Aku tidak mau Mas Aksa curiga kalau aku memberinya obat yang salah. Aku haru
lalu ngasih obat yang salah, Ai
as Aksa lalu du
uni kalian hanya dengan obat pencahar. Karena aku pintar aku pasti akan memilih meracuni kalian dengan r
an wajahnya ketakutan. Dia pikir aku akan diam
s mohon kamu jangan jadi orang yang jahat. M
ngan jadi orang jahat. Aku berubah seperti ini
tidak akan merubah keadaan, kamu juga tidak mungkin
an adil sama kamu
agi. Jadi, mulai besok urusan keuangan rumah aku serahkan
rcaya. "Kamu tidak mau mengurus mas la
dia menikah lagi kalau tugas istri
kan Mas Aksa dengan Selena tugasnya b
rsama aku sudah bisa mencari uang sendiri. Dan, sebaiknya mas mulai ajari Selena mengurus rumah jangan hanya bisany
ang frustasi karena aku mau kerja lagi. "Kamu
dengan orang yang tidak punya perasaan.
rumah ini saja harus bisa masak oleh ibu kamu. Kalau mas k
kan menyuruh Selena menggantikan tugas kamu wal
unya istri du
asih, Mas
r
r
bak Aira, apa kamu lupa mas kita masih bulan madu," ter
itemani, belum apa-apa dia m
mau tidur sama kamu saja,
ku tidak mau menanggung dosa karena kamu t
akit, Ai. Mas mau
ku yang mengurusnya sedangkan
elena semakin kencang. Pintu kamar samp
u kalau tetangga dengar, ini sudah malam," ujarku ke
nanti kalau Selena tidur m
ujurnya aku sudah malas melayani Mas Ak
a sedikit mengacak-ngacak rambutku tak lupa juga membuka satu kancing baju bagian atas. Mas Aksa membuka pintu perlaha
nya! Pasti kalian sedang macam
larangan. Aku dan Mas Aksa masih sah pasangan suami istri," sahut
dengan wanita lain walau itu dengan istri sahnya. Tidak ada satu wanita pun yang i
ibut," sela ibu
sa tidur denganku, aku itu lagi sak
ya Aira yang bisa merawatku, kalau
Dia itu baru pindah ke rumah ini, masa ibu
au ribut, sebaiknya kamu tid
r denganku. Ayo, Mas." Selena menarik t
ncinya. Aku tidak mau tengah malam Mas Aksa m
*
eka tapi aku mau luluran dulu sebelum ke resto. Ya, mulai sekarang aku
a masuk ke dalam kamar atau tidak kar
lum terdengar diluar karena biasanya setiap pagi akan ada suara teriakkan ibu, enta
, siang, malam untuk mereka, lalu dilanjut beres-beres ruma
an wajah dengan make up flawless. Setelah d
un padahal sudah siang. Kulirik kamar Selena dan juga Mas Aksa masih tertutup. Apa
Aksa telat kerja atau tidak karena tugasku sudah aku al
rdengar suara seseorang dari dapur. Karena
kita kebakaran, P
orang tuanya. Wajah gadis itu nampak panik, lalu t
sam