SUAMIKU TIDAK TAHU AKU PEMILIK RESTO
t kening. "Ada apa, Ai?" tanya Nadia bingung semb
embawa buku nika
ari dulu di koper siapa tahu kamu b
ah neraka, masa harus kembali ke rumah itu lagi. Nadia terlihat gusar, sesekali
mengajukan gugatan cerai secepatnya. Aku yakin Aksa dengan ibunya yang matre itu tidak akan ting
i mengambil kunci rumah. Pintu terbuka, pemandangan pertama kulihat foto keluarga terpam
adis itu tahu apa yang sedang aku rasakan. Kembali aku memat
papa dan mama seolah seperti layar proyektor mena
balas Aksa dan keluarganya
a berkaca-kaca. Entah jika tidak ada Nadia mung
*
menemaniku. Baru saja membuka pintu kamar aroma masakan tercium menguar ke penjuru ru
a berdehem sebab me
natapku. Seketika senyum mengembang dari wajah tuanya. Ya, dia pe
a Bik Surti deng
dengan tangis yang hampir pecah. Beliau
haru, setahun tidak bertemu
apku manja. Aku mere
jak kecil. Bik Surti bukan hanya pembantu rumah tangga, beliau
untuk Non Aira," balasnya. Aku me
, ya," ucapku menyapanya. Gadis b
udah lulus sekolah," ja
. Rencananya mau lanjut ke perg
erpaut 7 tahun, walau begitu kami sangat akrab tapi semenjak aku kuli
terlihat ada rona kesedihan
an ke perguruan tinggi,
agus setahuku dari kelas 1 sekolah dasar dia selalu juara kelas terus hingg
anggung biaya kuli
erangah tak percaya. "Non
amu kuliah yang benar agar bisa memba
. Sella janji tidak akan mengecewakan Non Ai
ahagiaan mereka. Sella harus jadi orang yang sukses agar bisa merubah perekon
ke resto. Setengah jam berlalu mobil sa
arinya menunjuk mobil berwarna putih
mobil Mas
am, Ai. Dia pasti terus mengganggu kamu sebe
ksa. Walau bagaimana pun aku harus menghad
sa yang sedang duduk-duduk di depan resto beranj
ucapnya bahagia. Aku menelisik pakaian yang dipa
a tampak pucat dan lemas, berbanding sekali ketika aku mengurusnya padahal baru semalam aku
enar-benar sudah keterlaluan, Mas Aksa punya asam lambung setiap pagi harus sara
lu," ucap Nadia sembari me
nti aku menyu
Mas Aksa. "Ai, kamu pulang, ya,"u belum sarap
ri semalam aku belum makan," j
. Walau saat ini aku membencinya tapi aku tidak tega meliha
jakku. Mas Aksa mendongak menatap ir
ngguh aku bodoh sudah menghianati kamu denga
n makan untuk kamu anggap saja aku melakukannya untuk yan
jika benar Selena hamil akan meningg
i. Sebaiknya cepat ikut aku," tegasku. Kulangkahkan kaki
ugasnya masing-masing. Mas Aks
lkan makan dan obat untuk kamu, Mas,"
nan Mas Aksa. Aku tidak mau mengganggu karyawan karena
i dengan Aksa!" Nadia tiba-t
kitan, Mas Aksa punya sakit asam lambung aku yakin Selena baik ibu dan Ratu pasti tidak memasak s
t menyakiti kamu tapi kamu masih saja tidak te
amu tagih uang pengembalian ke Raja ayam resto hari ini, jika Selena tidak mau mengembalikannya se
memberi pelajaran pelakor
tas nampan menuju meja Mas Aksa. Tidak lupa aku juga membawa obat untuk asam lambungnya yang sel
h itu kamu makan," ucapku semba
temani aku makan, ya, Sa
"Ok, aku temani kamu makan
r pria di depanku. "Ter
pan Mas Aksa yang terhalang meja. Pria itu me
emang selalu jua
ah pintu masuk resto, seorang
a menengadahkan kepala menatap pria yang suda
as Aksa dengan
ksa dengan tatapan sinis.
to Aira!" bentak Mas Aksa deng
mengulang dengan kening m
aja mendekati Aira karena tau Aira pemi
andangan tidak mengerti seakan
yang ingin kalian selesaikan, silahkan diluar a
Sean merebut kamu da
ungan apa-apa, kamu selesaikan makanmu lalu per
ggu," ce
engarkan Sean," titah Mas
k. "Aksa, kamu kenapa takut sekali aku mereb
ta tentukan siapa yang akan memiliki A
sam