SUAMIKU TIDAK TAHU AKU PEMILIK RESTO
a menikahi Mbak Selena. Sebentar lagi kita
inginku menguping pembicaraan mereka, jika saja Ratu tidak menyebut namaku mungkin aku tidak akan sekepo in
, aku akan tetap bertahan di rumah ini wa
17 tahun dalam sebuah kecelakaan. Sebenarnya, mereka mewarisiku se
rumah makan peninggalan orang tuaku. Meski mempunyai banyak
u hanya pelayan di sana. Awalnya, aku ingin memberitahu Mas Aksa dan keluarganya, sebenarnya aku pemilik rumah ma
ng juga Selena, orang tuanya kaya pemilik peternakan ayam dan juga p
pon, hari ini akan membawa S
an Mas Aksa berubah semenjak ibu mengenalkan gadis cantik berpakaian seksi itu. Hanya saja, aku tidak menyang
luarga utuh, aku rela menggadaikan harga diri, diinjak, dih
. Aku mengadah kepala keatas menghalau air mata agar tidak
kan ke mereka aku bukan Aira yang lemah. Selama menikah sengaja aku menyuruh sahabatku
aku sudah menyiapkan hati ini untuk tidak te
pelit, tapi semenjak mengenal Selena sikapnya b
spesial untuk keluarga penghianat untuk terakhir kali. Sengaja aku akan memasak ayam bakar ma
l mencoel ayam bakar madu yang sudah aku buat. Aku hanya meliriknya sekilas s
nak kaya gini. Bosen tau masaknya sayur, tempe,
aja hanya memberiku uang tidak lebih dari 1 juta itu pun untuk kebutuhan seisi rumah. Pernah
" tanya ibu mertua yang baru
Aira masak en
ahu akan ada tamu istimewa hari in
kan ayam bakar madu, bisa ngirit. Apa lagi Mbak Aira dulu man
an rakus. "Benar enak," ucap ibu sama seperti anaknya, makan
ku tidak mau uangku untuk kebutuhan mereka. Setahun berumah tangga hanya sakit hati yang aku rasa. Berunt
ereka masuk ke dalam kamar. Aku akan memberikan kejutan untuk suamiku t
matutkan diri di cermin. Aku sengaja memakai baju bermerk yang aku punya sebelum menikah dengan Mas Ak
t Mas Aksa menyesal sudah menghianatiku. Suara tawa mereka menggema di rua
g jangan emosi mengha
kl
terbelalak menatapku. Selena yang sedang bergelay
gadis bermak
s Aksa berdiri lalu mendekatiku, ta
lena. Gadis itu mengh
aku buat pelakor itu kepanasan karena suaminya mem
cantik sekali," pujinya ma
entak ibu seraya menarik leng
Aira berubah cantik tetap saja dia gadis miski
Mas Aksa. "Mas, kamu bilang istri kamu itu j
ru sadar istri yang dia bilang dek
ah masak spesial untuk kamu dan Selena.
ngan anggun menuju meja makan. Terdengar ump
utiku, dia dudu
amu. Mungkin untuk terakhir kal
jangan bicara sembarangan. Kamu tidak ak
Mbak Aira pergi dari rumah ini? Kamu bilang akan men
t. "Apa itu benar, Mas?" tany
mencintai kamu, sampai kapanpun
s Aksa. Dulu, mungkin bahagia mendengarnya mengatakan
at," teriak Se
mana mungkin dia mencintai gadis miskin itu,"
kan dulu, nanti baru kita bicara lagi. Aku butuh pen
u. Ibu dan Ratu menatapku sinis, walau begitu aku sudah tidak perduli atau takut dengan mereka. Toh, sebentar lagi aku ak
" Mas Aksa menyodorkan
elena menarik lengan suamiku, kemudian men
pun ibu dan Ratu sudah makan dengan lahap, padahal sebelum Mas Aksa dan Selena
lena mengambil sambal sangat banyak. Mungkin karena dalam keadaan
atin aku terus nanti Selena ma
nya kangen sama
lena. Gadis itu mengambil air putih lalu meneguknya
Ratu sama-sama pecinta pedas, mereka begitu
sakit!" tuduh Selena seraya mengelap wajahnya yang sudah
ebus. Aku yakin dia sedang menahan pedas namun gen
uat kalian masuk rumah sakit lihat ibu dan Ratu
berterima kasih dengan Aira karena sudah ma
sekarang sudah berubah!" Gadis itu be
hentikan aktifitasnya. "Selena tunggu!" pang
Aira." Ratu juga mengikuti
akan berbuat adil sama kamu dan juga Selena." Mas Aksa meraih jemari ini, lalu
h adil denganku dan juga ibunya? Apalag
us berbagi suami," jawabku tegas. Aku menarik ta
Ai. Aku janji kamu prioritasku,
nya. Sebelumnya, mana pernah dia menganggapku istrinya hanya bulan pertama dia memperlaku
gaku mendengar suara cempreng ulet keket. B
ih setengah isinya, rasa
kamu tidak teriak-ter
a ngapain memeg
ak ada larangan Aksa menyentuh
Aksa sudah sedikit melawan ibunya. Bukan, aku ingin suamiku durhaka dengan wanita yang melahi
ala dingin." Aku masih harus berpura-pura men
ahuku. "Terima kasih, Ai. Kamu benar-ben
as memburu. Aku yakin dia sedang cemburu melihatku dengan
Aku dan Mas Aksa duduk bersisian, jemari kami masih s
Aira!" titah Ibu dengan nad
. Mas Aksa meremas jemari ini, seakan
memilih Mbak Selena menjad
" Pinta Selena yang se
n menceraikan Aira!"
menyerigai kearah Selena. Gadis itu terkejut melebarkan pu