Suami 500 Juta
Leri memang sangat mencintai Fero pacar kesayangannya. Ia pasti sudah melakukan berbagai cara untuk menolak tawaran perjodohan dari P
" tanyanya masih ber
k!" Leri langsung menarik tangan sahab
a sedikit berantakan karena banyak pakaian – pakaian yang masih ada di dalam plastik be
yang matanya masih berkeliling melihat setiap ruangan yang di lewati sebelum ak
uk dan saling be
emua buat kamu kalau kamu jadi ke sini. Tapi
kaian yang berserakan ini akan menjadi miliknya?Ia mulai mengaitkan segala sesuatu yang mungkin bisa saja
ju?" Narada menunggu penjelasan nyata dari sahabatnya yang s
anak temen Papa. Kamu akan ketemu sama dia nanti malam." Penjelasan dari Leri membuat Narada terkesiap, keningnya berkerut dengan sempurna
siap untuk saat ini. Ingin mundur tapi uang lima ratus juta itu terus membaya
dateng, aku yang bakal di ajuin sama Papa sabtu malamnya,"pungkas Leri sambil
as berat. Tiba-tiba dia mengingat sesuatu. "Nah, aku mau tanya beberapa hal sebel
tanya
apa masih muda
sama aku!Dia adalah sumber uang lima ratus jutamu, Okey!"jawaban Leri benar-benar membuatnya penasaran, ia juga tidak bisa marah kepada sahabatnya ini
akal jadi calon suaminya. Ih sebel ..."Narada cemberut bete sambil membuang muka ke ara
u bantuin untuk memilih baju yang cocok buat pesta nanti." Leri benar-benar menjaga rahasia tentang identitas anak temen Papanya ini. Ia pu
i, a
asil membawa masuk Narada ke dalam kamar lalu ia kembali untuk seg
unanya membantah. Ini adalah pilihannya karena ia memilih datang ke rumah Leri dan bukan sekada
biar aku lihat!"perintah Leri langsung
lalu berganti. Pakaian kedua sudah di pakai, Narada keluar lagi dan jawaban masih sama. "Nggak." Sampai pakaian kelima jawabanya pun masih sama. Leri memberikan contoh pakaian yan
i, cantik,"ungkap Leri yang be
dah berganti dengan pakaiannya sendiri, ia ingin berpamitan
menungguku, mereka pasti belum makan." Narada be
rusnya udah sampai. Tunggu!Aku tanya Pak Bilo dulu." Leri pun mengi
mencoba mengungkapkan sedikit kebingun
n pulang malem ini. Masak iya, aku teg
ulang?Emang Bang Toyip nggak pulang." Komentar Narada
ya Bu Toyip kali.Ya ... nanti kamu juga akan paham situasinya." Mereka berdu
k N
ejauhan. Tapi, Narada tahu siapa yang a
meninggalkan kakaknya Taro yang masih berdiri membawa satu tas ransel be
dongnya. Melihat keberadaan Narada Taro pun mulai mendekat ke a
leh aku
kembali menatap wajah adik laki – lakiny
ada ap
kakak berniat meninggalkan kami?" Mata Taro berkaca-kac
adar, harusnya ia meminta saran adik laki-lakinya ini walaupun ia masih kelas lima sekolah dasar. Narada mulai merasa bersalah, ia memberikan Sif