Suami 500 Juta
angat terkejut mendenga
tus juta. Itu bukan uang besar baginya. Tapi ya ... kamu harus mau menikah kontrak d
a ketika memilih untuk menikah, dia terus mempertimbangkan dalam hati berharap ada sebuah titi
erapa saat dan tidak menghiraukan Le
il Leri mengayunkan telapak
. Aku jadi melamun, kalau aku
ntuk berkencan dengan banyak wanita. Setelah setahun, kamu bisa bebas dan kamu akan tetap bisa tinggal di rumah itu, kan?" ucapan Leri kembali membuat Narada bimbang, dia sudah lama tid
erubah pikiran kamu harus menemuiku di rumah. Tapi, kalau kamu tidak berubah pikiran kamu cu
harus sa
mau karena aku punya pacar, Ra. Aku sangat berharap kamu berubah pikiran." Penjelasan sahabatny
ya dan mengabarimu sabtu pagi,
*
ermarket sebagai kasir. Ia mengesampingkan hal pribadinya dan fokus untuk melayani pelanggan. Sedan
bekerja, Narada memilih duduk dulu di depan supermarket sambil meminum air putih yang ia bawa dari rumah. Mumpung ada sebuah kursi kosong
, ia sudah sedikit lebih tegar untuk membicarakan orang tuanya sekarang. Tidak ada waktu untuk terus bersedih walaupun air matanya kadang mengalir ta
apanya Leri, ia sampai lupa menanyakan apakah duda itu sudah tua atau masih muda dan siapa namanya? Sepertinya beberapa pertanyaan mulai bermunculan di
jalan, Narada sampai di s
rengnya tiga,
, Neng?" tanya t
,"jelas Narada sambil duduk di sebuah k
asi goreng sambil menyiapkan pesana
menerima tawaran itu atau tidak. Namun, tiba-tiba sebuah pesan masuk dari Tante Frederika. Narada yang pen
r. Ingat!Resiko yang akan kamu tanggung adalah tidur di bawah atap langit bersama kedua adikmu. Kalian akan menjadi Gembel. Okey, Nomor re
keras. Ia tidak bisa membiarkan Tante Frederika menang dengan penda
lihan lain, selain menerima taw
oreng membuyarkan pikirannya, "
Bang, ber
puluh,
rikannya kepada tukang nasi goreng yang sudah siap mem
ih ya,
sama,
an mencari taksi untuk segera pulang menemui
i jalan raya. Narada langsung memegang dan menekan ke bawah ganggang pintu rumahnya agar pintu bisa terbuka sambil berkata,
pernah menjawabnya lagi atau memarahinya ketika ia terlambat saat pulang ke rumah. Kakinya berhenti sejenak air mata itu mulai
iran kakaknya untuk sekadar melupakan kesedihannya yang tidak sengaja da
a, ia mencoba tersenyum menyambut adik laki-lakinya yang sela
di dapur! Kita makan sama-sama." Narada masuk ke ruang te
arada memandang adik keciln
ompat dan langsung dud
Narada merasakan tekanan yang cukup
at deh. Tapi, Sifana laper lagi." Inilah celoteh yang selal
Narada bertanya dengan adik keci
mbil menahan nafas supaya kelihatan kecil. Narad
h sayang." Narada menc
o datang membawa tiga piring dan tig
rang ayo k
arna hitam kemudian meletakkannya di tiga piring yang sudah dibaw
gas ke dapur membawa piring dan sendok untuk mencucinya di ba
hat saja bersama dengan Sifana."ucap Ta
ap
pekerjaan rumah, bagaimanapun aku harus belajar mandiri untuk membantu kakak." Taro langsung mengambil
yang begitu sangat pengertian terhadapnya. Dia tidak men
. Dia tumbuh dengan baik. Aku bangga padanya, dia mirip sepertimu ayah." Batin
ncuci piring, mereka kembali bersama unt
r. Sejujurnya, perasaannya sangat gusar tapi tidak ada pilihan lain lagi, ia tidak akan membiarkan kehidupan
n pintu rumah Leri yang begit
ong, thin
g tengah berlari u
kl
rad
elihat Narada di depan pintu, seperti mendapatkan k