icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jenderal Kau Tidak Tahu Malu!

Bab 2 Chapter 2 Menembak

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 28/10/2023

Ucap seorang laki-laki berambut cok

semakin merasa ketakutan, kini ia tahu bahwa seseorang yan

oklat itu lagi pada sang jenderal, namun sang jenderal sama

olah ia sedang merencanakan sesuatu untuk menghukum Mireya. Melihat sang jenderal tersenyum

ia pun angkat bicara. "Karena kau telah melanggar peraturan, jadi kau harus di hukum," ucapnya den

n hukuman yang tidak berat baginya. "Apakah kau bisa menggunakan pistol?" ucap sang jendra

kan pistol mainan," tutur Mireya mencoba menjelaskan

ka Mireya yang tadi terus menundukkan kepalanya, kini tanpa sadar berani menatap pada sa

dia mencobanya?" ucap laki-laki berambut coklat pada sang Jenderal sambil melongo. Ia merasa t

Mireya dengan tegas."Kalau begitu gadis kecil ikuti aku!" perintah sang Jendral lagi pada Mireya, kemudian ia melangkah pe

embak, sang Jenderal pun menyur

enderal, aku akan mengambilnya," kata Jack, kemudian mengambil salah satu pistol bernama Glock

eya pun menerima pistol itu dengan menatapnya binar, meskipun pistol itu lumayan berat di genggamannya teta

yang biasa kau gunakan," ucap Jack berusaha menyemangati Mireya, ia sangat kasiha

mbak, pertama kau harus bisa mengenainya," ujar sang jenderal kemudian menunjukk

kan pelurunya," ucap sang Jenderal kemudian kembali menatap Mireya dengan te

lai," sahut Jack dengan mulai me

....2.....

R!!!

de

de

de

berdiri di sampingnya. Tetapi satu hal yang membuat Mireya bingung, kenapa raut wajah dari kedua l

rhasil membidik pada titik tengah ketika baru pertama kali mencoba," ujar sang Jenderal dengan

ngka gadis kecil ini memiliki kemampuan yang tinggi,

nya Mireya dengan mata polos

ngan pistol sungguhan?" selidik sang Jenderal pada Mireya

iba-tiba datang menghampiri mereka. Melihat kedatangan sang kakek,

itu, sehingga membuat Mireya merasa ketakutan dan menundukkan kepalanya. Ia kemba

Arnold pada sang kakek. Kemudian pria paruh baya itu menatap selidik

u?" tanya sang kakek dengan teg

ersama kakek dan nenekku," jawab Mireya yan

endengar perkataan sang kakek Jenderal, mata Mireya pun berbinar hingga tanpa

pohon apel, mungkin kakekku sedang menungguku

cil ini ke tempat yang dia arah

uan!" jawab Ja

ak militer. Mireya juga sangat senang karena sebentar

eral selalu memandangi kepergian mere

akan menjadi musuhmu suatu saat nanti," tegur sang kakek dengan tegas pada sang jenderal, Kemudian pria paruh baya itupun mela

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka