Pelakor Itu Sahabatku
" Pertanyaan Benji m
udah berdiri di sampingnya. Ia membenark
Aku tidak
." Benji, asisten pribadi merangkap sepupu Langit yang sudah bekerja pad
ah kenapa aku masih kepikiran wanita
i hotel ta
t meng
y, mereka sempat membuat keributan
. "Lalu bagaimana dengan wanita
bar jelas di wajah Langit. "Wanita itu pergi dengan saudara
h dia t
i, pipi wanita itu bengkak dan bibirnya sedik
utuk menahan terjangan amarah yang tiba-tiba datang.
sama sekali tidak perduli dengan urusan orang lain. Tapi berbeda dengan wanita
taknya memikirkan bagaimana caranya agar
Benji. "Ben, aku mau kamu mencari tau tentang wanita i
aksanaka
i kamar mandi. Ia terduduk di bawah
tidak bisa menerima dengan mudah. Beribu per
k, tapi kenapa Han masih saja berselingkuh deng
layang saat Han melontarkan kalimat jika ia membosan
gukur urusan ranjang untuk
ak habis pikir akan
.tok.
embilas tubuhnya dan keluar dari sana. Ia takut Bina aka
pat ia menuju pintu dan membukanya. Terliha
sekali di kamar mandi?"
t perut, Sayang. Maaf sudah
alu menatap Bina dengan sen
ja untuk menuju ke ruang makan. Dimana mbok A
kan semua baik-baik saja sebelum ia pamit pulang. Ia tidak
ku seperti itu, Mas.
? Apa nanti kamu tidak akan bunu
kalimat buruk tentang papanya, Mas. Jadi aku harap kamu bisa tutup mulut sa
a sedang bersama ponakan tersayangnya. Emosi di dadanya
dak akan melak
Malam kian larut dan Bina masih saja enggan be
sofa dengan banta
ang sebelumnya menguap beberapa kali. Matanya m
ang kita tidur duluan agar kamu beso
papa pulang, Ma," kekeh B
bagaimana? Bina mau datang k
ak, lalu menggel
tidur sekarang. Mama tema
percaya. Karena selama ini mamanya hanya mengucapkan selamat malam tanpa
menga
luka hati yang menganga penuh darah. Biarlah ia bersandiwara denga
u saja saat memikirkan nasib Bina untuk kedepannya. Bagaimana reaksinya jika mengetahui sang papa yang ia
ia memberikan j
anya berharap semoga putrinya bisa menerima
benar terlelap dalam tidurnya, Senja
alau itu tidaklah pasti. Tapi sebagai istri, ia masih mempunyai kewaji
ya dengan sedikit gula. Lagi-lagi hatinya sep
a ke dalam minuman kopi itu untuk mem
ada Bina yang menjadi tanggung jawabmu. Lepaskan Han jika di rasa menyakitkan. Menyerah itu lebih baik dari
melenyapkan Han. Tapi, semua itu akan ada Karma yang menanti Han d
langkah menuju ke ruang televisi. Ia menonton dram
sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Tapi t
tuk tetap terjaga, tapi dia juga sudah tidak mampu melakukannya. Perlahan namun
ranjak bangun berniat untuk menghampiri. Tapi langkahnya seketika terhenti saat melihat ba
merekah seraya melamba
malam," sapa wanita it