icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Long Live The Maiden!

Long Live The Maiden!

Penulis: ovvie
icon

Bab 1 Gadis Penghisap Darah

Jumlah Kata:1608    |    Dirilis Pada: 25/10/2023

ya mereka katakan untuk menggambarkan vampir. Entah dari mana asalnya legen

k sedikit pula yang mengidolakan mer

r yang sebenarnya. Semua kisah itu kebanyakan hanyalah has

an vampir. Siapa pun yang berkata bahwa vampir itu ada pasti akan dianggap

an teman main. Mereka bisa saja berada di sekitar kita. Hanya saja kita tak tahu bagaimana wujud mereka sebenarnya. Karena saat mereka menampakkan wujud

n, Darsih!?" bentak pria

ya di ulu hati Darsih. Banyak yang pria itu sesalkan, karena itu adalah hasil perbua

n dia ucapkan, hingga hanya rintihan yang terdengar dari mulutnya. Tetapi, dia sudah memprediksi bahwa suatu saat

rlahan Darsih menyeb

hunuskan pada gadis itu. Diraihnya pipi Darsih dan dia belai lembut. Meski

at merasakan cinta seperti manusia pada umumnya. Setelah bertaha

n..." ucapnya sebelum a

dia sendiri yang telah melakukannya pada Darsih. Dia membunuh gadis yang begitu memikat hatinya sejak mel

halamannya, Belanda. Meskipun dia dan istrinya mempunyai keturunan, hubungan mereka berdua tidak

apal VOC untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama. Dan ketika

tanya yang hijau berkilauan. Kain dan kemben yang melilit tubuhnya tidak

u begitu cuek padanya. Adrian pikir, itu karena dia tidak bisa ber

n mulai mekar di hati Darsih yang selama ini tandus bagaikan gurun pasir. Perhatian yang diberikan

Adrian mengobrol. Salah satu topi

dan tak ada yang berani mendekati gadis itu. Alasannya adalah warna mata dan rambut putih mi

iliki warna rambut yang berbeda adalah hal wajar." jelasnya

r masalah genetika. Karena, gadis itu memang berbeda.

takan sebagai salah satu budak iblis itu. Mereka menghisap darah manusia demi keabadian

beberapa ayam milik warga desa mati dengan leher terbuka

reka menggerebek rumah gubuk milik Darsih saat pemiliknya tidak di tempat. Sia

ah satu warga yang ikut

i hewan buruan di hutan begitu kaget akan banyaknya warga yang datang ke rumahnya.

wa dia sama sekali tidak tahu mengenai darah dalam gentongnya itu. Bahkan dia tidak mera

a. Hanya satu tempat yang dia tuju, kediaman Adrian. Dia begitu yakin jika Adrian a

Tidak mungkin dia masuk dari depan, karena keadaan desa saat ini. Tetapi saat ingin mengetuknya, ter

genai gadis terkutuk

rsih cukup mengerti kurang lebih apa yang dia kata

pun. Dia manusia biasa seperti kita. Kau sendiri bera

gelak lawan bi

ru saja mendapati satu gentong berisi darah di

tak m

g halaman kita? Bukankah kisahnya hampir sama? Orang tu

bukan mayat."

itnya juga begitu pucat dan juga jarang keluar di siang hari. Bukankah tidak m

p. Dia manusia seperti k

dis itu telah menyalahi agama. Dan apa perlu ku ingatkan lagi

Dia tidak bisa menyangkal perkataan rekannya. Karena, mema

rian telah menikah dan memiliki anak. Jika dia tahu, tentu dia tidak akan mendekati pria itu. Meski begitu, dalam hatinya dia sadar bahwa dia tidak mungkin tidak

kamar itu. Dia menjauh perlahan dari sana d

uki nasibnya yang begitu sial ini. Dia tidak dilahirkan seperti ini, tetapi juga tidak bi

ya begitu lapar, karena sedari pagi dia tidak mendapatkan cukup darah binatang untuk

lar besar itu pun kelaparan. Ular berjenis phyton itu merasa Darsih adalah man

dapat menghindar dari serangan ular besar itu. Meski begitu, nampaknya

ika ular besar itu begitu ingin memangsanya, maka tidak salah baginya untuk membalas da

da akhirnya, ular besar itu pun me

atikannya dari balik pohon. Saat Darsih menengok, orang itu juga memperlihatkan

an tubuhnya yang sakit itu dan dia merasakan basah di sana. Begitu ia mengangkat telapak ta

yang menyerangnya. Dan seketika itu pula, sekali lagi be

nggilnya pada

liki banyak alasan untuk melakukannya. Pengkhianatan yang didapatnya jelas begitu sakit. Tetapi, setidaknya kali ini dia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka