Sang Desainer
a dia tidak menjadi pusat perhatian jika dia yang baru saja bekerja selama satu hari pulangnya diant
l sekali jadi wanita. Baru juga kerja sehari udah deketin Tu
sembarangan! Bukan kemauanku melainkan kemauan Davin untuk me
gang tangan Karina dengan lembut lalu berucap, "Apa yang dikatakan Karina benar. Aku sendirilah ya
at tatapan Davin yang menatap mereka tajam. Davin pun segera menarik tangan Marissa m
•
menatap jalanan sementara Davin sibuk menye
na?" tanya Davin m
. Nanti biar aku pulang ke rumah sendiri saja. Kebetulan motorku ada di bengke
l Davin berdering. Davin pun memasang ear
Rupanya yang menelep
s mengantar
sama Karina
a Felliska yang nunggu kamu. Mending kamu turunin Karina di
dengan selamat sampai rumah. Lagi pula ngapain Fell
ingat kalau Pak Prapto memiliki lima
elliska yang merupak
s lelah. "Aku bosan
av
u
Ia mengusap wajahnya gusar. Ia be
a menatap Karina yang fokus melihat jalanan dari balik jendel
n semangat untuk melakukan pendekatan dengan Karina. Pikirannya mulai melebar kemana-mana saa
dara memberi klakson kepada dirinya. Rupanya lampu hij
eberapa meter setelahnya ada bengkel di depan
, can
a menoleh, Davin tersenyum sambil mengedipkan m
yebutnya cantik? Karin
tungnya Karina bukanlah orang yang mudah terbawa pe
yang aku dekati pasti akan langsung menaruh perasaan saat ku puji
rhadapan. Davin memarkirkan mobilnya di depan supermarket. "Terim
a dan mengambil beberapa barang yang niatnya akan ia berikan kepada K
ghentikan Karina yang akan melajukan motornya. "Ini buat kamu," ucap Davin sam
"Terima kasih. Namun besok-besok kamu tida
nap
. Bahkan kita baru berkenalan tadi tapi ka
mu bisa hubungi aku." Davin mengambil sebuah kertas dari sakunya lalu memb
a melihat wajah Davin yang bersemangat, ia jadi tak
Karina singkat yang l
terlihat lagi. Tiba-tiba ponselnya berdering. Wajah Davin yang semula
ng lalu karena Felliska ketahuan jalan-jalan di mall dengan seorang pria. Davin pun memi
•
gambil tas kain dari dalam tasnya lalu mengambil beberapa bahan makanan dari kanton
ya dan tersenyum ramah kepada Karina. Karina lalu menyerahkan tas kai
a. Besok-besok kamu g
Bi. Justru Karina lah yang sela
epotkan. Bibi ikhlas merawat Kak K
rharu. "Terima kasih banyak, Bi. S
g Kasih yang berjalan tertatih-tatih. "Terima kasih banyak ka
ngin pergi kemana-mana. Kasihan Kakak
khawatir. Kakak ba
membuat ibunya bersusah payah menaiki motor dengan kondisinya yang sedang sakit. "Maafkan aku karena belum bisa membahagiakan Ibu.
empunyai anak yang berbakti seperti