Hati Yang Terpilih
datang ke Kafe Wien jam tiga nanti?" Nazwa berbicara
sa dan Hanif ada masa
p panggilannya. Ia tak ingin berbasa-basi dengan Rafi. Sesungguhnya ia enggan untuk membicarak
abila, putri pertamanya, mengagetkan Nazwa ya
k. Kaget Mama, Nak," N
u ini Salsa melihat Mama sering
nya sebagai isyarat agar Salsa men
uk di sebelah mamanya ini. "Ad
zwa belum mau menjawab p
kamar," J
kan? Ada yang mau Mama
adiknya. Tak lama mereka datang dan
Mama tanyakan kepada kalian
tanya Salsa dan
a terdiam sejenak. "Sekarang, kalian juga tahu, Mama saat ini dekat dengan Om Kafka. Sesungguhnya Om Kafka sudah meminta ijin untuk menikahi Mama. Sekarang Mama dan Om Kafka sedang
u rencana ini dari Om Kafka sendiri. Dan Om Kafka pun juga sudah menanyakan pendapat mereka. Waktu itu mereka menjawab bahwa, mereka sangat menyenangi Om Kafka dan
rti orang lain yang kami tidak kenal. Dan kami tahu, Om Kafka yang telah mengembalikan Mama kami seperti semula. Om
an saja. Mama tidak akan mara
bunyikan pernikahan Papa dan Tante Renata. Kami
angat baik dan dewasa. "Terima kasih, sayang. Tapi Mama tidak apa-apa.
na Tante yang menyebabkan Mama dan Papa berpisah. Tapi karena suatu keadaan yang membuat Papa harus berpisah dari Mama. Tante Renata juga bilang,
adi di dunia ini, baik dan buruknya sudah diatur oleh Allah? Kita hanya bisa menerima dan menjalaninya dengan sabar. Jadi, kami ingin menjadi anak yang bisa membuat
enikah lagi dengan Papa, kami juga
hingga sudah mengerti situasinya. Tapi Hanif, anak yang berusia sembilan tahun itu pasti belum
"Kalian tahu, kalian selalu membuat Mama bangga. Kalian tak akan pernah membuat Mama kecewa. Mengapa? Karena kehadiran kali
gga kepada Mamanya. Mereka ingin selalu melihat Mamanya bahagia. Mereka tak ingin lagi
***
e W
enting, menandakan tamu yang masuk ke Kafe miliknya ini. Ia meraih handphone-nya bermaksud untuk menanyakan keb
m, Nazwa." Rafi
u mengirim Renata ke Kafe ini?" Nazwa langsung bertanya
luhnya. Ia meraih kursi di hadapan Nazwa dan mendudukinya. Ia meminum es jeruk yang tersedia di
m Renata ke sini?" ulang
?" Rafi balik bert
mengatur nada suaranya agar
i ada di tempatmu, selalu ada Tante Renata. Aku tak pernah curiga. Ku pikir, Renata memang ingin bermain bersama anak-anak. Karena sebelum kita bercerai pun,