Sindiran Pedas Istri Kedua
enap berusia dua bulan itu masih tertidur pulas. Aku pun melanjutkan aktivitas beberes
Syira. Persis wajah papanya. Hidung, mata, bibir, serta garis wajah seakan dia adalah papanya versi mini. Sayang, walaupun ia terlahir
nangis? Tidak akan lagi! Air mataku sudah kering. Kalau pun masih ada, hanya i
i-hariku selalu ditemani oleh air mata, menyesali tak
nyalah sebatas pertemanan karena memang kami sudah saling mengenal sejak masa sekolah dulu. Karena kabar burung itu tidak juga h
n sejak dahulu. Walaupun demikian, aku tak begitu saja menerima jawaban dari Hendi. Aku pun mengajak Nad
rol, seru orangnya. Topi
i. Apalagi suami Nadia sebelumnya adalah orang penting di salah satu instansi di pemerintahan daerah. Mustahil kalau dia akan turun level dengan men
adi sesuatu yang sangat mengejutkan, bagai petir di siang bolong. Tanpa
i Hendi mengucapkannya dengan serius. Untuk pe
Menangis dan menangis hanya itu satu-satun
ama. Kali ini aku sudah agak bisa mengontrol emosi. Aku tan
dia. Dan kami tak ingi
t untuk dia ingin menikah lagi. Aku masih bisa melaksanakan kewajibanku sebagai istri. Ak
sikeras. Lagi, kutemui Nadia. Aku minta padanya untuk tidak melanjutka
u kamu keberatan, aku nggak masalah. Kamu bisa 'kan
u bisa mendapatkan suami dari kalangan apa saja. Bisa saja pejabat, pengusaha atau pun orang-or
oyahkan. Dia hanya tersenyum tipis lalu berkata, "Takdir sudah menjodohkan kami
orika berlindung di balik takdir. Apa yang dia pahami dengan takdir? Apa
oisan. Itu keja
pkah aku berbagi suami? Sangat tidak siap dan tidak pernah terpikir olehku sama sekali. Namun kejadian ini benar-benar
lih mundur. Walaupun orang tuaku agak keberatan dengan keputusan
ikapku itu. Dia meninggalkan rumah
selalu mengigau memanggil papanya. Selang beberapa hari, saat Rara masih
idak tahu harus bahagia atau bagaimana atas kehamilan kali ini
, akhirnya aku batal mengajukan gugatan cerai. Mau tidak mau aku har
tuk tetap melihat dari sisi positifnya. Paling tidak, dengan bertahan anak-anak masih akan
ta. Begitu terjadi perpisahan orang tua dan hak asuh jatuh ke ibu maka lelaki yang bergelar ayah akan mend
disi memungkinkan untuk aku bisa hidup m
atan popok Syira. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. A
berapa notifikasi tertera di layar. Aku jadi deg-deg
*