icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Idaman Tuan Ares

Bab 5 istri idaman 5

Jumlah Kata:1012    |    Dirilis Pada: 30/09/2023

cengang dengan kondisinya. Bukan karena kamar i

rukuran sekitar setengah meter. Dan ada meja rias komplit dengan kaca bulat d

ti sebuah pintu di samping l

nya Ares saat pandangannya kembal

l ini. Kamar pembantu saja tidak seperti in

uka?” gumam Anggun. Dua kakinya

k mengeluarkan suara, Anggun menginti

eriak. Dari posisinya berdiri, Anggun mendapati ada sebuah pria berbadan tinggi tegap tengah meli

un berbalik. Bola matanya mencari sesuatu ya

gai saat satu tangannya sud

ngeras kuat—Anggun nyelonong masuk ke dala

r! Maling sialan!” Anggun terus

an mulai merasa kesakitan menc

berhasil meraih gagang sapu tersebu

alak saat wajah pria yang baru sa

gun dengan wajah kusut da

mpar sapu tersebut ke sembarang tempat,

ku, ha?” tanya Ares

f Tuan. Aku, aku tida

Ares. “Kau pik

nya terlihat saling memilin dengan ge

ng, Ares menghela napas. “Ambilkan

n berjinjit lalu berge

la!” gerutu Ares saat Anggun

i kepang dua sih? Geli aku melihatnya.”

kembali sambil memba

erebut gelas tersebut. “Ambilkan

an menarik kursi yang semul

ggun mempersila

angan ke arah luar jendela yang terbuka. Dari dalam sini,

kan pantat di tepian ranjang sambil melir

gguh kamarmu

un diimbuhi anggukan kepala. Padahal A

lebih luas?” Ares masih be

ir sesaat. Kedua kakin

an. Ada, tapi

kan Ares. Di mana-mana seperti itu yang Ares ketahui. Mengingat jika dirinya buka

tu Ares berdiri dan meletakkan ge

tahu, ada urusan apa Tuan data

ng menjulang tinggi hingga sejajar dengan wajah Anggun. Satu tang

ti bicara karena bibirnya

, Ares mengamati wajah Anggun mulai d

bola matanya menangkap bulu mata lenti

, tidak jele

yang bingung, terlihat sedang mengusa

tang?” tanya Ares sambil meli

pa lagi yang bisa Anggun lakukan

kita aka

rahang hingga bibirnya te

yang menangguk

perjodohan kemarin?” Ang

n menciut. “Aku setuju dengan perjodohan itu.

dalam hati. “Kesia

gun berdiri. Ragu-ragu, Anggun

. Tapi ... jangan harap aku mau tidur di tem

ngat tidak co

Dengan Ares? Apa ini bukan permainan? Anggun masih ingat betul s

Apa kau tidak mau?” jemari Ares sempat

n berkata sebuah kebohongan. “Jadi, ma

aja dia,” sahut Ares deng

u, Tuan. Itu nama

au sudah punya kekasih, kenapa k

ria yang mengerikan, sepertinya Ares

endekatkan wajah la

an mata sambil melangkah

ah pintu. “Kau harusnya bersyukur karena aku bersedia men

intu dengan keras hingga membua

lagi!” teriak Ares da

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka