icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Garwo, Satu Hati Sampai Nanti

Bab 3 Tak Tahu Malu

Jumlah Kata:1114    |    Dirilis Pada: 17/09/2023

y Re

*

malah memikirkan bagaimana perasaan Basuki jika benda yang meruntuhkan hati itu ditanyakan pada jam kerja.

ya. Bagaimana sang suami sangat tegas mengatakan bahwa dia akan segera menikah dengan perempuan yang dibawa

embara ke mana. Pekerjaan yang seharusnya selesai sebelum si bungsu datang, kini mala

ilik Bagas. Tangan kirinya menopang wajah, matanya terpejam memikirkan sesuatu. Sementara tangan kanan masih memegang benda penghancur hati. Beberapa kali jari-jarinya

dia berikan tak juga dijawab hingga beberapa kali mengulang. Diam-diam dengan berjinjit, bo

t, "masuk salam dululah, Nak. Kalau Ma

ggak dengar, makanya langsung cium bia

tadi di bawah paha kanan sebelum

u nggak, Adik bisa kelaparan. Mana lagi pelajaran olahraga." Bagas mengembuskan n

Udah tugas Mama merh

a pulang sekolah perempuan itu gesit menyiapkan makan buat mereka,

," pamit Bagas yang masih bin

an siang akan pulang ke rumah dan hal itu belum berubah sampai saat ini. Yanti beranjak dari duduk menyambut sang sua

lirik Basuki pada perempuan yang dibawa. Kemarin pun, perempu

ibir perempuan yang mengenakan rok di atas lutut dengan kemeja berlengan pendek

ngsu juga. Satu jam lagi si sulung juga datang. Jika perempuan itu tidak segera melaksanakan peri

asan dengan sambel kecap diberi sedikit kacang terlihat menggoda. Tempe dan tahu bacem menjadi lauk

n meja makan dia melihat perempuan yang ditemuinya kemarin. Kakinya berbe

pulang sekolah tadi kamu 'ka

nti aja nunggu Kakak." Ba

emikirkan perasaan kami," sindir perempuan berkulit sa

n nikmat, Mas. Istrimu nggak bisa apa masak yang l

harus nabung buat pernikahan kita nant

laminya di depan mata. Kata-kata manis dan rayuan suaminya pada sang perempuan berbanding terba

enting yang ingin aku tanyakan." Setelah mengambil pir

an itu, Mas?" tanya wani

makanan yang sudah di masak sang istri ke dalam mulut. Tak memungkiri kea

suki meninggalkan Ilyana. "Bereska

erat, Mas. Kalau sampai dia kenapa-kenapa, nyesel, lho."

n aja. Jangan malas, deh. Perempuan hamil juga butuh

suki. Ilyana merengut, marah. Apa-apaan dia?

da di meja. Menaruhnya pada wastafel di dapur tanpa berni

amu mau apa? Nggak terima kalau aku n

t tahu papanya menghamili perempuan lain. Kamu itu a

lanjur hamil. Lagian semua in

rcaya ucapan suaminya.

luar sekedar bersenang-senang alasanmu banyak banget. Belum lagi saat aku

ranjang. Teganya lelaki itu berkata menyakitkan seper

." Ilyana nyelonong masuk ke kamar mereka berdua. Sesuat

yang meratapi kesedihan. Tak ada penyesalan atau permintaan m

akukan secara terang-terangan di depan mata perempuan yang telah sah seb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka