Garwo, Satu Hati Sampai Nanti
y Re
*
malah memikirkan bagaimana perasaan Basuki jika benda yang meruntuhkan hati itu ditanyakan pada jam kerja.
ya. Bagaimana sang suami sangat tegas mengatakan bahwa dia akan segera menikah dengan perempuan yang dibawa
embara ke mana. Pekerjaan yang seharusnya selesai sebelum si bungsu datang, kini mala
ilik Bagas. Tangan kirinya menopang wajah, matanya terpejam memikirkan sesuatu. Sementara tangan kanan masih memegang benda penghancur hati. Beberapa kali jari-jarinya
dia berikan tak juga dijawab hingga beberapa kali mengulang. Diam-diam dengan berjinjit, bo
t, "masuk salam dululah, Nak. Kalau Ma
ggak dengar, makanya langsung cium bia
tadi di bawah paha kanan sebelum
u nggak, Adik bisa kelaparan. Mana lagi pelajaran olahraga." Bagas mengembuskan n
Udah tugas Mama merh
a pulang sekolah perempuan itu gesit menyiapkan makan buat mereka,
," pamit Bagas yang masih bin
an siang akan pulang ke rumah dan hal itu belum berubah sampai saat ini. Yanti beranjak dari duduk menyambut sang sua
lirik Basuki pada perempuan yang dibawa. Kemarin pun, perempu
ibir perempuan yang mengenakan rok di atas lutut dengan kemeja berlengan pendek
ngsu juga. Satu jam lagi si sulung juga datang. Jika perempuan itu tidak segera melaksanakan peri
asan dengan sambel kecap diberi sedikit kacang terlihat menggoda. Tempe dan tahu bacem menjadi lauk
n meja makan dia melihat perempuan yang ditemuinya kemarin. Kakinya berbe
pulang sekolah tadi kamu 'ka
nti aja nunggu Kakak." Ba
emikirkan perasaan kami," sindir perempuan berkulit sa
n nikmat, Mas. Istrimu nggak bisa apa masak yang l
harus nabung buat pernikahan kita nant
laminya di depan mata. Kata-kata manis dan rayuan suaminya pada sang perempuan berbanding terba
enting yang ingin aku tanyakan." Setelah mengambil pir
an itu, Mas?" tanya wani
makanan yang sudah di masak sang istri ke dalam mulut. Tak memungkiri kea
suki meninggalkan Ilyana. "Bereska
erat, Mas. Kalau sampai dia kenapa-kenapa, nyesel, lho."
n aja. Jangan malas, deh. Perempuan hamil juga butuh
suki. Ilyana merengut, marah. Apa-apaan dia?
da di meja. Menaruhnya pada wastafel di dapur tanpa berni
amu mau apa? Nggak terima kalau aku n
t tahu papanya menghamili perempuan lain. Kamu itu a
lanjur hamil. Lagian semua in
rcaya ucapan suaminya.
luar sekedar bersenang-senang alasanmu banyak banget. Belum lagi saat aku
ranjang. Teganya lelaki itu berkata menyakitkan seper
." Ilyana nyelonong masuk ke kamar mereka berdua. Sesuat
yang meratapi kesedihan. Tak ada penyesalan atau permintaan m
akukan secara terang-terangan di depan mata perempuan yang telah sah seb