Godaan Sang Mantan Pacar
pa yang diperbuat laki-laki itu. Dia mera
asih melonggo melihat aksi Tuannya. Saat dia berbalik badan,
." Leon terus
d tidak akan kehilangan sosok wanita yang selalu dic
ya. Aku mau tahu semua tentang-nya dengan jelas!" Leon mem
isa yang semakin jauh meningga
ah penampilannya jauh lebih cantik dan dewasa." Bisma pun tidak kalah takjub dengan perubahan Nis
a tadi, walaupun secara samar Leon tahu
esal Leon masih memaki kebodohannya. Dia bena
ya tidak enak jadi memerintahkan Bisma mengantarnya pulang. Dia turun di
antung berdebar ribuan kali saat pertemuannya tadi dengan Nisa.
a yang berisi membuatku candu. Bahkan hanya dengan menggunakan kaos keta
itu atau jangan-jangan dia sudah menikah? Hahh!! Aku bahkan t
emikirkan Nisa sudah menikah. Dia sungguh ti
*
mpat
annya dengan laki-lak
ria kaya gila. Amit-amit deh ketemu dia lagi, ahhh, jangan sampai." Nisa bergidik
ia-sia Aldo membelikan aku makanan." Gerutu Nisa m
han makanan yang akan dibuatnya dengan ce
n emosiku terkuras olehnya,"
iba-tiba terhenti saat mengingat peristiwa tadi. Nisa
inum selama lima tahun ini. Atau apa," Nisa mengoceh kembali, hatinya ada ra
an terakhir di masa kuliahnya dulu, dia benar-benar tidak bisa mengingat beb
menerima jantung dari adiknya, Lana. Ibunya bahkan berkorban unt
ng membalas budi. Sembuhkan mama lalu k
an ke udara, dia menye
*
an sarapan. Setelah membuat sarapan Nisa meningga
renda sangat pas di tubuh mungil dan dua benda berisi milik Nisa. Di tambah h
a. Segera turun karena Adam akan menjemputnya. Tempat kerja yang
an Nisa. Dua hari ini, Adam h
membahana!" Adam berkomentar, dia segera
ak kalah panas darim
sih,
terlambat!" Adam melirik dari kaca
i ...," Adam membuka jaketnya menutupi rok Nisa yan
segera menutupi dan menaru
nih," ucap Adam suda
apa,
nanti sore aku nggak
u juga nggak usah antar jemput seperti in
elama ada aku sebisa mungkin kamu sama bibi akan aku jaga!"
lihatnya. Aku nggak mau loh jadi penye
lau sudah melihat bibi sembuh dan kamu hidup bahagia," tambah Adam. Ni
harus dilakukan bersama dengan Sarah, tapi besok aku akan antar dan jemput kamu, mengerti!"
es,
*
AWIRA COMPANY. Semua mata langsung tertuju pada penamp
Nisa. Saya ada janji dengan Ibu Wanda, lantai berapa say
bentar ya!" Resepsionis segera mengecek d
kan tanda pengenal tamu sementara sebelum mendapatkan tanda pengenal untuk akse
ma ka
*
ihat sibuk dengan beberapa berkas. Mata dan tangan sedang se
menghentikan pekerjaan, menatap Bism
tadi, "Terima kasih, keluarla
rintahkan. Dia membaca informasi bahwa setelah kebangkrutan perusahaan keluarg
tiga hari di kota ini. Mata Leon membulat tak percaya saat dia melihat perusahaan y
daku." Seberkas senyum hadir di wajah Leon. Dia tak bisa lagi
anjak dari tempat duduknya. Dia sedikit ge