icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
KAMU PENYELAMAT HIDUPKU

KAMU PENYELAMAT HIDUPKU

icon

Bab 1 BERTEMU DENGAN PRIA CENTIL.

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 03/09/2023

Aisyah yang menatap

," jawab temannya

an makanan yang sama," ucap Aisy

gak," sahu

ma Pak Dirman," celetuk Kar

kota SR," Aisyah mulai menerka-nerka

bang disana. Ditambah lagi daerah masih banyaknya penganggu

," Aisyah berdiri lalu men

itu kembali lagi. Aisyah sendiri bekerja di perusahaan MLS Groups International. Yang dimana pe

seorang pria ya

ia itu. Aisyah segera mengulurkan ta

desa dulu ya!" perintah Ipunk

ertanya sambil meng

u," Ipunk menjawab sa

ingin bertemu dengan Pa

biar kuat menghadapi kenyataan setelah i

k sang manager produksi itu. Setiap bertemu selalu saja menyelipkan pesan absurd yan

man-temannya itu. Tatapan mereka tidak pernah lepas dari Aisyah. Wanita paruh baya memberi

erdiam dan sangat malas menanggapi pria tersebut. Pria itu mendekati Aisyah

pria itu memuji Aisyah

ngan malas. Ia hanya bisa menahan dir

tinya karena tahu sifat Ai

pria itu terus-terusan me

ak memesan makanan, mungkin Aisyah sudah pergi dari sini. B

," Aisyah terpaksa berbohong ka

ia itu agar tidak terlalu jauh. Apalagi Aisyah sendiri sangat peka kepada orang yang baru dike

lau mengganggu," pria itu terseny

auh, Kartika menyenggol lengan Aisyah dengan perasaan kesal. Lalu Nanik teman

dari tadi diam saj

an pria centil seperti itu,"

si Irfan?" tanya Kartika y

a pesanan mereka. Pelayan itu memin

anik sambil terseny

Kartika yang memutar bo

pada waktu pria itu menatapnya secara terus menerus. wanita berambut lurus itu ingin melepaskan sep

" Nanik membisiki Aisyah yang tidak sengaja

layaninya," Aisyah sengaja membuang waj

ada meeting!" titah

belas menit, mereka menyelesaikan makannya. Aisya

an formal mendekatinya. Pria itu menarik baju

," sapa Aisyah

i kamu memasang senyuman lembut seperti

a Pak Dirman ya?" tanya Aisya

kkan kepalanya. Ia malas menjawab

an meja milik Mbak Ai

ng membayar terus?"

ah nama panggilan kecil Aisyah. Nama panggilan itu memang dit

enak hati kalau makanannya terus digratiskan oleh beberapa petinggi perusahan. Lain lagi dengan Kartika, ia selalu saja berharap mendapatkan gratisan dari para petinggi

aan manufakturing. Meski begitu mereka sangat ko

ana?" tan

selai kacang?" t

petinggi lainnya," jawab Kart

pi Pak Dirman dan Pak Adjie enggak boleh mengeluarkan semuan

ie mau membangun pabrik di d

ar. Syukur-syukur pabrik itu dibangun. Gunanya untuk menguran

ru. Tapi Aisyah hanya menghela nafasnya dengan berat. Ia tidak akan diizinkan untuk tinggal d

isyah mulai berdiri

ungk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka