Putri Yang Ditukar
elesai bekerja, tampak sangat kelelahan. Gadis berkemeja putih dan bercelana j
yang terasa dingin menerpa tubuhnya. Dengan ditemani cahaya lampu-lampu temaram yan
ngaja melihat sebuah mobil yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Sembari kembali meng
, "Mobil siapa ini? Apakah kali
Sekalinya berada di rumah, pasti dia akan membawa teman laki-lakinya atau pelanggannya atau apalah itu namanya da
uji. Tetapi yang ada ia malah dimarahi habis-habisan olehnya dan bahkan ibunya itu tak segan untuk memukulnya atau lebih parahnya lagi
ah rumah yang sangat sederhana di pinggiran kota Jak
sa saja. Tidak ada yang istimewa dengan rumah tersebut. Hanya saja
ga membuatnya merasa sangat penasaran ingin mengetahui apa yang sedang
lagi, Bang!" ucap Tamara memohon. "Aku janji akan
janji palsu seperti ini padaku?" kata seorang pria yang sedang
uh rentamu itu? Sorry, aku sudah tidak tertarik d
rpenting, 'kan aku bisa bayar utang itu ke kamu nanti," s
gagah dan lebih muda darimu di luaran sana yang mau denganku. Kenapa aku harus memilihmu yang sudah
ngmu itu? Sementara ini saja, kau sudah tidak ada lagi orang kaya yang mau denga
aku bisa membayar hutang itu, dan mas
erdengar ada yan
kl
" ucap Syaqilla se
Bramantio pria 45 tahun itu langsung terpesona ketika melihat
atau Aqilla itu melihat di ruang itu ada satu orang laki-laki yang sedang duduk berha
erumur. Badannya sedikit gembul, kepalanya bo
berbadan kekar tampangnya pun sangar. Mereka t
ngeri dan juga merasa risih karena laki-laki itu terus mengamati dirinya dengan tatapan yang sangat mencurigakan. Seh
" Gadis cantik itu tersenyum ramah seraya menunduk s
enggan sekali untuk berkedip barang sedetikpun. Ia masih terhi
lagi gigi gingsul yang ada di sebelah kanan itu menanbah kesan manis di senyumn
ang suka sekali mengoleksi istri. Terlebih lagi yang masih m
melongo seperti sapi ompong. Sambil terus menatap kepergian Syaqil
an bagiku agar bisa mendapatkan uang yang lebih banyak bukan? Hahaha ...," umpat Tamara dalam hatinya.
a lalu berkata,
Kenapa?" ja
ara mempunyai seorang anak gadis yang begitu cantik nan jelita. Karena sebelumnya ia tid
ah l
ku gak perna
menitipkanya di
kan kepalanya. "Tapi, beneran itu anak
o ...." jawab Tama
dah mulai kesal dengan dirinya. "Jadi, apakah dia sam
hut Tamara mengerti dengan
kalau gadis itu masih suci alias masih perawan. Ber
k dengan gadis tersebut. Tiba-tiba terlintas keingin untuk memiliki gad
ahkan gadis itu saja padaku? Dan hutangmu
akan langsung tertarik dengan Aqilla. Dan aku tidak
Bram. "Jadi, anak gadisku yang masih perawan
mau berapa, hah
ta! Aku mau li