Putri Yang Ditukar
berapa ja
dang terduduk di sofa panjang yang ada di sudut ruangan. Sementara di atas ra
ster yang menempel cantik menghiasi wajah gadis tersebut. Tidak lupa selang infus yang menancap
a membuat gadis itu tertabrak sebuah mobil yang sedang melintas di sana. Untung sa
Ada juga sedikit jaitan di siku kirinya yang mengalami luka sobek akiba
u terlihat sangat syok dan jatuh pingsang tak sadarkan diri di tengah jalan. Sehingga membuat dua orang y
edua kelopak matanya mulai terbuka dan mengerjap-erjap u
uruh ruangan. Dan ia mendapati dirinya kini sedang berada di suatu ruang bernuansa putih denga
ng. Karena ia belum bisa mengingat ke
angsung terlihat sumringah ketika me
" Wanita paruh baya yang bernama Laur
g bersamanya kini, men
kaget dan menoleh ke arah
ini di mana?" ucap
besarnya. Karena kamilah, sehingga kamu bisa berada di rumah sakit ini." Dengan tersenyum manis dan terlihat sangat ramah, wanita itu
etar dan merasa senang melihat wajah ayu nan teduh wanita itu. Gadis itu membayangk
putnya di panti asuhan 2 tahun yang lalu. Ia merasa sangat senang
g dibayangkannya. Ibu yang seharusnya memberikan kasih sayang, malah selalu memperlakukannya den
ua sifat buruk dari ibunya ini. Mulai dari pekerjaannya yang kotor, hingga sikap
e dunia ini? Jika benar, lalu kenapa wanita itu seakan tidak pernah men
ja. Atau ... mungkini ini hanya perasa
elalu beralasan bahwa dia terpaksa melakukan pekerjaan yang tercela itu demi
menjual dirinya pada renternir tua. Hingga membuat
mu, Nak?" Suara lembut wanita itu l
aqilla, Nyonya,
Sayang. Secantik orangnya." Dengan sa
u kali ini ia diperlakukan lembut dan penuh kasih sayang seperti ini. Ia jadi m
pa saya bisa berada di sini?" Sya
saja kamu datang melintas di depan mobil kami. Sehingga dengan tidak sengaja kami pun m
e
ia sedang berlari untuk menghindar kejaran dua preman ana
pergi jauh dari sini. Sebelum orang-orang jahat itu bisa menangkapku nanti." Syaq
uga kebingungan melihatnya. Lalu dengan segera Laura mengh
aya itu menahan kedua bahunya. "Kamu ja
laki-laki itu!" Dengan sangat ketakutan, Syaqilla meraih
ar pandang karena merasa tre
ng udah aman berada di sini." Dengan reflek wanita
, Laura melepaskan pelukannya sambil berkata, "Sekarang kamu bisa
dian yang teiah menimpanya kini. Mulai dari ibunya yang tega menjodohkan dan menjualny
aya, bagaimana bisa ada seorang ibu yang tega menjual anaknya se
. Entah mengapa hatinya seolah teriris merasa iba ketika melihat ada seorang gadis y
asa sedih. Seolah-olah ia membayangkan andai gadis itu adalah
milik gadis malang itu. Hatinya bergetar seakan ia ikut me
an di sini. Jadi, mulai sekarang kamu ikut kami saja, ya! Nanti kamu bisa tinggal di rumah kami. Dan
anggukan kepala. Sungguh ia merasa haru, tidak men
mengirim dua malaikat ini untuk menolongku,