Putri Yang Ditukar
oleh siapapun. Jadi, kau tidak akan rugi, bukan?" Dengan entengnya Tamara menyebutkan nominal harga yang ia inginka
ngan nominal yang disebutkan Tamara. Nominal itu terlalu besar buat membayar anak seorang pelacur. Walau putrinya masih per
a bahu. Tanda ia tidak perduli dengan
u gak, ya udah sana-sana kau pergi saja deh sekarang!" Tamara m
ng mengantri demi mendapatkan putriku yang masih ting-t
an dan tergiur dengan gadis itu. Apabila ia tak bertindak cepat, benar kata
etuju. Tapi, uang yang lima ratus juta itu akan
waran itu. "Tapi, tidak terpotong sama hutangku itu loh, Ban
edikit kesal dengan cara licik Tamara yang memanfaatkan keadaan ini untuk bisa terbebas dari hutang-hutangny
ah, Bang! Gak sabar ban
ok, takut ia tidak mau dan ma
ut, kalau aku akan
tau bisa be
ah kalian menikah besok, Abang ak
a. "Ya ya ya ... pasti akan
udian wanita paruh baya itu langsung pergi menuju kamar sang ana
ar ada suara ketukan pintu. Sehingga ia terpaksa menunda keinginannya untuk segera beris
kl
i, tolong jangan ganggu aku, ya! Aku mau tidur ni
a, kalau Ibu menggangumu
begitu, Bu,"
siap-siap ikut Pak B
bingung tidak mengerti maksud dari perkataan ibunya in
k ikut Pak Bram ke
bu, aku ikut
ya, Besok! Dan ibu tidak ingin
DD
menyambar di siang bolong. Yang seakan-akan memberi te
ang begitu saja mendengar ucapan ibunya itu. Kata 'Menikah' me
bu aku harus menikah de
gin Ibu berhenti dari
a mengg
s menikah dengan d
aan dari ibunya. Namun tiba-tiba Tamara malah menarik t
angannya. Karena sang Ibu mencengkramnya terlalu kuat. Namun ia te
ya dengan kasar. "Ini, dia. Kalia
atnya. Ia tidak mengira kalau Ibunya ini tega me
harus ikut mereka? Aku tidak mau!" Syaqilla be
ka, yang membangkang kepada orang tua, hah!" Dengan sa
enapa pula Ibu tiba-tiba saja menjodo
asti dia akan cukupi semua kebutuhanmu nanti. Jadi, kurang enak apa lagi, coba?" ujar Tamara, memberikan sebuah alasan untuk membela dirinya
menyangiku. Dan ... kalau soal uang, aku masih sanggup bekerja untuk Ibu." Syaqilla mulai mengungkapkan i
ongan putrinya tadi. "Emang berapa yang bisa kamu berikan ke Ibu, dengan kamu yang hanya be
n berkata seperti itu padanya. Jadi selama ini yang ibunya pikirkan hany
i kedua pipinya. Hatinya terasa sangat sakit, karena ternyat
alau hanya sedikit saja?" tanya Qilla
njawab apa. Apakah harus berkata jujur atau membiarka
Tiba-tiba Bram menyela pertengkaran mereka berdua. Sehingga Syaqilla yang
a, gadis berpiama pink itu mengeryitkan
lu berkata, "Aku adalah
Lagi-Lagi dia dikejutkan oleh kenyataan kalau sang
pria itu. Ia semakin menolak perjodohan ini. Apalagi setelah tau kalau umur pria yang akan menjadi calo
dengan acuhnya membenarkan ucapan Bram. "Jika kamu mau menikah
u dibikin syok oleh perkataan Ibunya sendiri. "J
sekarang!" ucap Bram memberi p
kedua anak buah itu mendekati dirinya, dengan sangat panik gad
Bram terlihat sangat marah memberikan perintah kepada anak buahn
e luar rumah mengejar gadis tersebut. Sementara Bram
kan, maka hutangmu akan bertambah m
seperti ini dong, Ban
putrimu itu dan serahkan dia padaku!" tandasn
ak tau diuntung!" umpatnya sambil
eluar rumah, berusaha ing