icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjebak Skandal Playboy Tampan

Bab 7 Dua Pilihan

Jumlah Kata:1278    |    Dirilis Pada: 25/08/2023

aikumu

e

enti saat pintu utama ter

depannya yang terkesan lebih keren dari biasanya. Sialnya! Oran

uyarkan keterkejutan Laila.Sang empu kemb

u kenapa har

Rahman, lelaki berumur 30 lebih i

gucap salam dan menyalami tangan Rahman. Se

kebetulan te

uara Rahman terkesa

..." Bara menggantung ucapannya. Melirik Laila sekilas.

dalah, tampan. Ya, pemuda di depannya ini tampan sekaligus terpancar aura tegas. Namun ta

suk, Nak," papar Rahman membu

snya di kampus berada di sini. Termasuk Hafisah

ara," titah Rahman melalui

nya, namun dengan cepat Laila mendelik sinis

Pertanyaan Rahman mengundang banyak perhatian. Menatap Bara penuh tanda tan

palagi ditambah dengan paras yang tampan. Memb

maksud saya ke

Laila menyimpan minuman di depan pria itu. Me

tapnya tajam. Membuat sudut bibirny

an sedari tadi yang melihat gelaga

rcaya diri. "Saya bermaksud ke sini untuk menyampaika

suara hembusan nafas y

ra Shaka dan Bara. Bahkan tatapannya mengara

sebelum, "Maaf, saya tidak

saat Rahman mengatakan hal itu. Namun berbeda d

kan bahwa Abinya itu bisa menilik-nilik kepribadian seseorang. Menja

laknya?" jelas Bara setelah lama terdiam. Ia masih mena

Rahman membuat semua atensi menatapnya. "Saya tidak mungkin menjadikan keduanya s

dengan begitu intens. Rahman menatap mereka seakan ingin berkata 'tolon

a mengangguk. Sedangkan Hafisah menarik lengan Laila agar ikut menjauh

u tegas. Raut wajahnya kent

nya akan memberi kalian sebuah pertanyaan. Dan, pertanyaan itulah yang akan menentukan

eg De

wa aura semakin mencengkam diantara mereka. Benar-benar suasana yang me

berikan hanya satu.

i sebelum berkata, "Bagaimana bentuk keadilan Tuhan, ke

ar terdiam memikirkan jawaban ap

Laila dibalik pintu kamar yan

an ikut menguping diam-diam. Dan k

a takut? Kamu enggak perlu takut, Abi pasti akan tahu siapa yang lebih be

"Keduanya sama-sama tamp

yang menjawab pertanyaan itu dengan baik. Ya, dirinya takut menikah dengan Bara.

melihat dari jawaban itu sendiri, melainkan apa yang akan mereka lakukan dalam

keadilan." Laila melebarkan pupil mata

enar pasrah pada pilihan-Mu. Semoga Engkau memberi

Suara Rahman kembali terdengar set

gik

h sat

epannya ini menjawab dengan serempak. "Kau

a terlebih dahulu. Mendongak

ata akan bentuk keadilan Tuhan. Karena, di mana ki

etiap inci yang di

nanti kita dapatkan. Pun jika kita melakukan keburukan, maka keburukan itulah yang akan datang pada kita. Untuk itu, sebuah keadilan ada ketika ki

diri kita sendiri. Tapi, jika kita melihat akan penderitaan orang lain, apa kita perlu mempertanyaka

dalamnya. Dan dihari yang membuat kita sedih, selalu ada bahagi

awaban dari Bara. Kini tatap

liranmu,

etralkan detak jantun

entunya, hidup terkadang lulus dari ujian tersebut dan terkadang gagal hanya karena tidak sanggup. Dan keadilan Tuhan, didasari dari sebarapa yakin kita terhadap Tuhan kita. Lebih

Kedua pria ini benar-benar membu

nglah kembali untuk menentukan siapa yang lebih berhak s

ada di sampingnya. Ia menatap tajam sang law

ra. Entah itu senyum meremehka

kini saling bangga akan j

dirilah yang akan mem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tragedi Malam itu2 Bab 2 Terjebak Skandal3 Bab 3 Calon Suami4 Bab 4 Shaka Muhammad Fatih5 Bab 5 Ribut Kembali6 Bab 6 Datang Melamar7 Bab 7 Dua Pilihan8 Bab 8 Keputusan Akhir9 Bab 9 Menikah10 Bab 10 Malam Pertama11 Bab 11 Jalan-Jalan12 Bab 12 Jatuh Ke Danau13 Bab 13 Makan Bubur Buatan Suami14 Bab 14 Mendapat Izin15 Bab 15 Sherinna 16 Bab 16 Ayolah...! 17 Bab 17 Meminta Hak18 Bab 18 Dua Pria Bertopeng19 Bab 19 Bara Terluka20 Bab 20 Tunangan Bara 21 Bab 21 Susu22 Bab 22 Rebutan23 Bab 23 Sebuah Tamparan24 Bab 24 Sebuah Kebenaran25 Bab 25 Kesadaran Bara26 Bab 26 Kilasan Masalalu27 Bab 27 Masih Bingung28 Bab 28 Meminta Hal 229 Bab 29 Masih Tanda Tanya30 Bab 30 Menolak31 Bab 31 Izin Pergi32 Bab 32 Jadi Pergi33 Bab 33 Spesial Pov Laila34 Bab 34 Masalalu Bara35 Bab 35 Kebenaran Lain36 Bab 36 Tentang Bara37 Bab 37 Terungkap38 Bab 38 2 Ayah39 Bab 39 Terungkap 240 Bab 40 Diculik41 Bab 41 Penolong42 Bab 42 Kepulangan Bara43 Bab 43 Kekesalan Bara44 Bab 44 Pikiran Ambigu45 Bab 45 Bertemu Shaka46 Bab 46 Salah Paham47 Bab 47 Ulang Tahun Bara48 Bab 48 Hadiah Untuk Bara49 Bab 49 Sebuah Fakta Menyakitkan50 Bab 50 Kebenaran Baru51 Bab 51 Keegoisan Bara52 Bab 52 Hanya Kenangan53 Bab 53 Curiga54 Bab 54 Kenyataan Yang Pahit55 Bab 55 Semakin Rumit56 Bab 56 Rumah Sakit57 Bab 57 Menguping58 Bab 58 Ketakutan Laila59 Bab 59 Secercah Harapan60 Bab 60 Sebuah Janji61 Bab 61 Teman Masa Kecil62 Bab 62 Dibalik Topeng Tertutup63 Bab 63 Tetap Ingin 64 Bab 64 Tentang Vano65 Bab 65 Sebuah Rencana Jahat66 Bab 66 Mimpi67 Bab 67 Ditangkap68 Bab 68 Sebuah Impian Barez69 Bab 69 Janji70 Bab 70 Bertengkar71 Bab 71 Kebencian Yang Meluap-luap72 Bab 72 Pesan Terakhir Sherin73 Bab 73 Berbaikan74 Bab 74 Pertemuan Adik-Kakak75 Bab 75 Alasan Shaka76 Bab 76 Membela Kebenaran77 Bab 77 Pertempuran Berakhir78 Bab 78 Selesai79 Bab 79 SEASON 2 [4 tahun yang lalu]80 Bab 80 SEASON 2 [Bukan Bara]81 Bab 81 SEASON 2 [Menolak Lupa]82 Bab 82 SEASON 2 [Kenyataan Pahit]83 Bab 83 Perempuan Bernama Zidna84 Bab 84 Momen Indah85 Bab 85 Resleting86 Bab 86 Terungkap87 Bab 87 Dia Bara88 Bab 88 Arya Adalah Bara