Terjebak Skandal Playboy Tampan
in kamu ke ma
temannya yang dari tadi terus menanyakan keadaanya.
andangannya hanya fokus berpura-pura me
ya, kenapa lagi kemarin gak masuk kampus?" Dena terus saja menanyakan hal yang menurut
ketus Laila, masih pura-pura memperhatika
la?" kesal Dena padahal kan niatnya cuman bertanya,
a
ggeplak punggung tanga
iak pak Dosen menggelegar. Telunju
gumam Laila yang hanya bisa
ila!" seru Dena iku
" ulang Pak Dosen dengan
sen itu melangkah dengan ra
sakitan. Hal itu sontak membuat Laila dan Dena terkejut, tapi sedetik kemudian mere
seseorang itu karena Pak Dosen terus m
begitu tajam, "jangan harap kamu bisa lolos dari saya!" ucapnya penuh penekanan beserta sembu
Dosen yang satu ini, Dian Herd
air liur, lebih tepatnya selalu mengeluarkan semburan hujan dari dalam mulutnya kala berbicara. Mak
n kesalahan. Alhasil beginilah jadinya, ia harus mengambil buku dan sim
pak. Tapi lepasin dulu pak telinga saya. Takut copot!" Amp
Pakek tutup-tutup segala! Jangan seolah kamu itu udah pintar Jerry!" ujar P
tahu saja kalau dia sedang bersembunyi dari cipratan yang tengah
ai juga. Para mahasiswa-mahasiswi tentunya langsung berh
lapar banget soalnya," seru Dena den
ri ya?" Sungguh, Laila takut jika na
ang ditarik seperti itu menghela nafas panjang, berharap bahwa nanti ia tidak bertemu den
makanan seperti biasa, tapi Laila? Bahkan untuk makan saja
Bakso mercon dengan anak-anaknya," ujar Dena saat ia
lalu menanggapi ucapan Dena."Gak
tu?" gerutu Dena tidak terima. Pasalnya, makan saja b
kut jika bertemu Bara!" teriak Laila dalam hatinya. Tentu saja, masa i
alon kak
sengaja Dena langsung menelan bakso kecil yang barusan ia masukan k
" panik Laila dengan men
ngsung minum dengan begitu tandas, bahkan
n sederetan gigi berwarna kuning-putih itu.
saat mendapati pasukan geng Bara berjalan ke arahnya. Menciptakan teriakan-t
di kursi. "Bos, karena gue bakal punya kakak ipar baru, jadi lo harus tr
k bertemu dengan Bara pupus sudah. Sedangkan Dena? Ba
apa yang sebenarnya tengah terjadi. Menimbulkan ke-irian
a kalau ucapan barusannya itu membuat seisi kantin benar-benar ricuh. Apalagi kaum hawa yang langsun
Bukannya merasa baper, justru dirinya seperti tengah diperm
engan geng Bara ini sontak la
tuk Bara membuat Laila dan Dena mengurungkan niat. Dita
ahan rasa takut. "Mungkin kau salah bicara! Siapa
ens nya mengarah penuh pada Laila, "Sayang? Jadi kamu bel
a. "Urusanmu hanya denganku, jangan membuat semua urusan ini
akal melangsungkan pernikahan ini 5 hari yang akan
r
an meja terd
rada di sana langsung
rgah Laila mengeram. Bara benar-benar
a, lo gak lupa sama malam itu kan?" Bara tersenyum smirik saat mengatakan itu. Tentu hal itu mem
asa tidak terima sahabatnya dipojokkan seper
yang melihat acara drama di depannya membuat mere
agai seorang perempuan, enggak bakal mau sama kamu! Sama lelaki yang sukanya mainin cewe dan kasar! Lebih baik kamu pergi jauh-jauh deh! Cari wanita ya
Laila, sedangkan Bara tersenyum mere
Bara membuat langkah Dena terhenti. "Karena dalam ja
balas jawaban Bara, ia kembali menari
kaya gitu, jadi jangan dimasukin hati," ucap Dena sembari mengusap bahu Laila sa
Walau hatinya tidak menginginkan hal ini, tapi apa boleh buat? Bara selalu saja berhasil mengancamnya dengan kesuciannya yang akan direnggut. Siapapun pasti tidak mau