Ketika Istri Sudah Mati Rasa
a
ersiap akan memasuki kamar. Bola matanya membulat dan wajahn
an bibir bergetar dan wajah
kalau kantorku pindah ke kamar hotel." Ucapku yang menata
wah. Bahkan terlihat mengedipkan kedua netranya ber
lah," kilahku berniat menyadarkannya
gaimana bi
lihat penampilan dan bentuk tubuhku kali ini. Terbaca dari matanya yang me
ng bertumpuk dibeberapa bagian. Bagaimana ia tahu aku sibuk olah raga dan mengatur pola makan selama ini, karena sudah dua bulan lamanya kami pisah kamar. la pergi pagi dan pulang d
, suara Sintya yang mendayu-da
h," panggil sahabatku sambil mengintip kel
iri dengan senyum tertarik ke atas. Kalau saja saat ia mangap ada lalat lewat sudah pasti si lal
Sungguh aku belum merasa puas melihat keterkejutan mereka. Aku masi
" gumam Si
kecil dengan mata menyipit. Sungguh, aku pena
sa jelaskan semua. Kami di sini untuk sebuah pertemu
pat di dalam kamar dan pakai buka baju segala, rapat apaan, rapat di atas ranjang. Itu
gan bibir sebelah
" ujarku melihat ke arah suamiku dan selingkuhannya bergantian. Ter
an aku dulu," pinta Ry
, ku angkat derajat kalian, tapi malah bermain di belakangku. Apa nggak ada laki-laki lain selain suamiku," ungkap ku pada k
enutupi keadaan Sintya dengan menjadikan t
mend
ngan seperti ini? Serendah inikah level w
as panjang. Aku tahu ia sedang berpiki
beras dan tak lagi pernah berdandan. Walau sekarang kau sudah kembali can
ia tak tahu malu it
rang yang levelnya seperti dia," tutur ku menat
ku ingin
l
g diam mematung. Tak ku biarkan
n mulut kotormu itu!." Aku mendengus kesal m
edangkan telapak tanganku ikut terasa panas setelah
oktaf dengan tatapan
berbau sampah dan baunya tidak akan bisa di
ya berdekatan dengan kamar sewa suamiku. Dimana aku berdiri di lorongnya.
as panjang mena
an di kantor!." Ucapku menatap tajam ke n
sih terlihat shock dan sepe
ka lihat beberapa menit lalu, saling beradu pandang dan
u sedang tidak sehat saat ini. Tapi
itah Ryan pada Sintya yang ku dengar sepintas, di iring
tertutup lebih dulu sebelum ia sampai di pin
i karena support jantung. Berbanding terbalik dengan jantungku y
*
inta. Dengan anggun aku melangkah masuk dan duduk di kursi ut
a Ryan dan Sintya yang ku yakin
membuka suara. Tidak banyak yang ingin ku sampaikan, aku me
il. Tapi baru terealisasi setelah ia ketahuan berkh