icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Istri Sudah Mati Rasa

Bab 4 Kenyataan Pahit Yang Nyata

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 23/08/2023

a

ersiap akan memasuki kamar. Bola matanya membulat dan wajahn

an bibir bergetar dan wajah

kalau kantorku pindah ke kamar hotel." Ucapku yang menata

wah. Bahkan terlihat mengedipkan kedua netranya ber

lah," kilahku berniat menyadarkannya

gaimana bi

lihat penampilan dan bentuk tubuhku kali ini. Terbaca dari matanya yang me

ng bertumpuk dibeberapa bagian. Bagaimana ia tahu aku sibuk olah raga dan mengatur pola makan selama ini, karena sudah dua bulan lamanya kami pisah kamar. la pergi pagi dan pulang d

, suara Sintya yang mendayu-da

h," panggil sahabatku sambil mengintip kel

iri dengan senyum tertarik ke atas. Kalau saja saat ia mangap ada lalat lewat sudah pasti si lal

Sungguh aku belum merasa puas melihat keterkejutan mereka. Aku masi

" gumam Si

kecil dengan mata menyipit. Sungguh, aku pena

sa jelaskan semua. Kami di sini untuk sebuah pertemu

pat di dalam kamar dan pakai buka baju segala, rapat apaan, rapat di atas ranjang. Itu

gan bibir sebelah

" ujarku melihat ke arah suamiku dan selingkuhannya bergantian. Ter

an aku dulu," pinta Ry

, ku angkat derajat kalian, tapi malah bermain di belakangku. Apa nggak ada laki-laki lain selain suamiku," ungkap ku pada k

enutupi keadaan Sintya dengan menjadikan t

mend

ngan seperti ini? Serendah inikah level w

as panjang. Aku tahu ia sedang berpiki

beras dan tak lagi pernah berdandan. Walau sekarang kau sudah kembali can

ia tak tahu malu it

rang yang levelnya seperti dia," tutur ku menat

ku ingin

l

g diam mematung. Tak ku biarkan

n mulut kotormu itu!." Aku mendengus kesal m

edangkan telapak tanganku ikut terasa panas setelah

oktaf dengan tatapan

berbau sampah dan baunya tidak akan bisa di

ya berdekatan dengan kamar sewa suamiku. Dimana aku berdiri di lorongnya.

as panjang mena

an di kantor!." Ucapku menatap tajam ke n

sih terlihat shock dan sepe

ka lihat beberapa menit lalu, saling beradu pandang dan

u sedang tidak sehat saat ini. Tapi

itah Ryan pada Sintya yang ku dengar sepintas, di iring

tertutup lebih dulu sebelum ia sampai di pin

i karena support jantung. Berbanding terbalik dengan jantungku y

*

inta. Dengan anggun aku melangkah masuk dan duduk di kursi ut

a Ryan dan Sintya yang ku yakin

membuka suara. Tidak banyak yang ingin ku sampaikan, aku me

il. Tapi baru terealisasi setelah ia ketahuan berkh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka