Ketika Istri Sudah Mati Rasa
a
malam bahkan sering juga tak pulang, membuatnya
enampakkan diri sebelum suamiku berangkat kerja atau selama suamiku berada di rumah. A
g masuk ke dalam perutku pun dalam pengawasan ahli gizi yang membantuku unt
is penampilan dan berat badanku. Meski belum mencapai hasil maksimal tapi su
Ku pastikan suamiku itu akan menyesal tel
r
r
tak di atas ranjang be
Ryan, yang nggak sengaja terdengar olehnya dari balik pintu ruangan utama suamiku, ruangan yang dulu s
eraikan Alexa? Aku ingin menjadi wanitamu
berusaha menurunkan berat badannya. Tapi aku sudah nggak berselera menjamahnya. Jangan buru-buru, nanti dia curiga. Aku akan menguras semua uang perusaha
apa yang ku lakukan untuk menurunkan ber
udah bongkar mesin, ya tetap bakal gembrot seperti karung beras,"
alah ikut tertawa. Membuat nyeri dan sakit hati di da
ak pantas yang mereka lakukan di ruang kerja suamiku. Kar
ihat Mas. Kita ke Hotel aja yuk,"
lah meninggalkan kantor sejam dua jam. Ya, kan sayan
a saja, gimana? Mauka
resek-gresek dan derap langkah kaki ikut terdengar diakhir Vidio, menandakan Pak Saipul yang merekam suara ters
kamar. Tapi untungnya itu tidak berlangsung lama, hanya tiga hari aku meluapkan kekesalan, rasa kecewa, sakit hati dan murka karena kepercayaanku di khianati
bangkit dari keterpurukan sesaat karena
ku. Ku simpan rekaman Vidio dan ku buka GPS ponselku yang terhubung dengan GPS yan
mpersiapkan diri untuk apa
an. Aku berencana menyusul untuk mengumpulkan bukti
anya di jam kerja mereka keluar hanya untuk berzina." Gerutu ku
ah kaki yang mengayun menuju lift, tapi sayang aku lupa mena
memberitahuku. Lift terhenti di lantai lima. Entah kenapa kaki bergerak k
k jauh dari tempatku berdiri, Ryan suamiku sedan
emeja yang sengaja aku keluarkan dari dalam lemari pakaianku pagi tadi. Entah karena filing seorang istri yang teraniaya, sehingga se
ni keperluannya. Termasuk menyiapkan pakaian kerja yang akan
ang membelakangi ku. Berdiri tidak jauh di belakangnya. Karena ia masih fokus dengan
auh dari depan bingkai pintu
u bisa melihat pakaian Sintya tergantung di sebelah lemari kaca. Sakit ha
aran jantung yang sempat nggak beraturan. Mengendalikan
ku cintai ini masih tegap dan gagah. Pantas
unya sampai mengakhiri per
ersiap akan memasuki kamar. Bola matanya membulat dan wajahn