TERJEBAK CINTA SATU MALAM
iapa?" ujar Kevin begitu mer
Ana
mbil melirik sekilas gadis di
ah mobil mewah. Anaya diam dan melihat Kevin dengan tatapan
Kamu pikir berapa bayaranku bi
lam mobil mewah di depan mereka. Tak lama Kevin sudah mulai me
a Tuan Sandoro mengadu kepada Nyonya Hetty. Tentu saja ujung-ujungnya anca
arus membayar bantuanku ta
boleh aku tahu
sebuah senyuman aneh kemudian melir
mereka tumpangi semakin menjauh dari pusat kota hingga akhirnya berhenti di salah satu rumah di bagian
pi mobil di bagasi kemudian meminta Anaya untuk turun. Anay
apa? Rumahmu?
malah terkekeh menden
rti aku bisa membeli rumah sebagus
udah menjadi pria panggilan terkenal. Mungkin juga kamu sudah
Anaya. Ia menggelengkan kepala sambil
itu? Apa kamu sedang me
Gadis cantik itu buru-buru menundukkan kepa
Anaya sendiri masih bingung mengapa Kevin malah mengajaknya ke sini. Bagaimana kalau Nyonya Hetty mencari
Anaya duduk begitu mere
ruang tengah ini. Rumah ini benar-benar indah dan diatur dengan desain interior yang mewah.
n dan aku pikir kamu cocok untuk mendudu
an ayahnya sedang colaps bahkan gaji karyawan beberapa bulan saja belum dibayarkan. Belum lagi hutang di bank yang menumpuk, rasanya dengan mendapat pekerjaan aka
dia menerimanya
napas panjang sambil
kanku bekerja nantinya. Mengurus perusahaan ayahku saj
kamu m
n Tuan Sandoro, dalam hal ini meminjamkan kami sedikit uang untu
bermain di dagu sambil menata
lain yang membantu? Apa kamu akan bersedia
kesal ke arah Kevin. "Tidak! Aku tidak
i di dagunya. "Iya, aku lupa. Dalam hal ini kamu p
tanya sudah melirik ke arah K
g pengusaha tidak akan mau melepas uangnya beg
a dengan keuntungannya. Jujur saja sebelum perusahaan ayah colaps, keuntungan yang kami share begitu menggiurkan bagi peme
Anaya. "Oke, aku paham. Nanti akan kuceritakan semua
um kesenangan menden
tawaran, sih. Anggap saja aku menagih bayaran atas bantu
harus men
a kamu membayar pertolonganku itu. Untung saja k
begitu, dia memilih tidak ditolong Kevin
jadi asisten bosmu?" Kevin tersenyum menopa
arus tinggal di sini dan me
ar ucapan Kevin. "Apa itu sama
erjaan, dong. Lihat sisi baiknya, kamu men
lang lusa aku akan menikah dan hidupku akan berakhir di penjara nantinya. Mana mungki
i. "Katakan saja berapa nominal yang kamu inginkan, aku akan me
rpamitan sudah berlalu pergi meninggalkan Kevin seorang diri.
kesempatan hidup enak malah menolak. Baikla
omor yang tertera di sana. Ia langsung meletakkan pon
ora. Kamu bisa mengurusnya?" Kevin diam sejenak seak
linya. Satu lagi, tolong selidiki siapa Tuan Sandoro in
ukkan ponselnya ke dalam jas. Ia tersenyum deng
ang membeli, Anaya. Ta