icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikah-Paksaan

Bab 3 Mana mungkin

Jumlah Kata:1032    |    Dirilis Pada: 16/08/2023

langkahnya bergegas memasuki sebuah perusahaan tempatnya bekerja se

emberikan amplop yang dia bawa. "Maaf Pak. Saya ma

kamu sudah kaya dan tidak membutuhkan uang lagi, sehingga kau m

a hanya ingin mengurus Nenek saya

mengerenyi

ut Citra lagi,

. Siapa tau nanti kamu berubah pikiran dan ingin bekerja kembali. Sekarang saya ijin

dari tempat tersebut, karena ada janji bertemu seseoran

i tempat yang su

nunggu?" ucap Citra pada seoran

yumnya. "Wa'alaikum salam, tidak apa-apa sudah bia

yum samar! ia bingung harus m

nggu?" tanya Citra melirik pe

bekerja kah hari ini?" balik

ekitaran taman. Yang begitu indah, bunga-bunga

k duit ya?" pria ter

u merawat nenek di rumah," elak Ci

ggu Abang, kan?" sedikit

ajak Abang ketemuan di sini?" menatap penas

harus mulai dari mana agar pembicaraan

menggigit bibir bawahnya, seakan ragu untuk m

menyilangkan tangan di dada dan menatap se

am, ingin bicara namun bibir terasa k

g ada masalah, bicaralah." Sembari mel

, jantungnya semakin berdebar ti

waktu. Abang masih ngumpulin uang buat nikah. Belum lagi buat biaya sekolah adi

a alasan lagi untuk bisa menolak. Sebab Abang yang Citra harapkan pun tak bi

an menggenggam kedua bahu Citra, dan Cit

akunya Citra, dan kembali menunduk m

apa kalau boleh tau?" Fi

si. Beberapa lama di rawat dan itu butuh biaya yang tidak sedikit, de-demi pengobatan nenek, tante menggadaikan rumah milik nenek yang satu-

marah karena Citra akan menikah dengan orang lain. Sementara dulu pernah terucap janji antara ked

idak ada cara lain kah? gak harus menikah. Menyicil misalnya. Kita,

, semuanya tinggal menunggu waktu

usaha tegar mengusap air matanya. "Apa kamu tidak cinta lagi sama Abang,

penantian dan tak sedikit menimbulkan rasa lelah serta juga kecewa, kita saling mendoak

g, sa

anya memberi tahu saja, agar Abang tidak merasa di

enghembuskan nya sangat lah kasar, tak tahu harus berkata apa la

enuju jalan raya, dengan gontai. F

ngan rekan kerjanya, tak sengaja melihat Citra tengah berbincang serius dengan seorang pria. Setelah meli

pulang ke rumah, khawatir

h. "Nek Citra pulang," namun mendapati Bu Fatm

lan dia belum melaksanakan sholat dzuhur. Citra masuk kamar yang terasa h

.." Sapa Bu Fatma setelah

amar nya. "Iya Nek, gimana su

k aja Cit," nge

kah dengan orang yang belum ia kenal. Ragu namu

*

ri ini akan piting pakaian pengantin dan semua sudah sedia di ruma

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka